Mohon tunggu...
Arifin Biramasi
Arifin Biramasi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Sosial, Politik, Hukum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Oliena I:

30 April 2024   21:18 Diperbarui: 23 Mei 2024   21:11 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Artlan Magazine.

Lalu ia pun membalas dengan senyum dari bibirnya: Sambungnya, oh yah bang ada mie Cotto sama kopi sachet ini, Beta buat yah bang? 

Saya pun mengiyakan..i-iya kalo indah iklas..hehe..

Dengan penuh rasa iba, ia pun bergegas kedapur dan menyalakan kompor gas lalu memasak mie sembari membuatkan secangkir kopi yang ia bawakan dari tempatnya dimana ia bekerja.

Berselang beberapa menit kemudian, kopi dan mie instan pun kini ia hidangkan di hadapanku. Tanpa basa-basi ia pun mempersilahkan untuk aku memakannya.

Setelah selesai makan  kemudian, aku pun tidak lagi melanjutkan rutinitas menulis jurnalku, karena waktu telah menunjukan pukul 03.00.WIB. Dan tak  tega untuk membiarkan dia sendiri di ruang tamu.

Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk menemaninya ngobrol di ruang tamu. 

Disaat duduk berdua sembari membakar sebatang rokok yg berserakah bersama buku-buku atas lantai itu,  mulailah kami melakukan obrolan tentang pengalaman, tentang pekerjaan, tentang kuliah. Karena memang ia juga pernah menjadi mahasiswa sebelum kuliah dikota Yogyakarta kampus yg sama-sama kami tempuh saat ini.

 Dan saya pun sempat mencurahkan obrolan (pengalaman pahit) semasa Waktu kuliah sebelum-sebelumnya. 

Namun disaat yang sama, dari berbagai obrolan aku sedikit terfokuskan soal pekerjaan dan masa lalu ketika  dikampung halaman.

Dari hal yang ku curahkan itu ternyata dari raut wajahnya semacam ada sedikit terpaut kesedihan yang ia sembunyikan. 

Dari obrolan itu saya pun mulai berkesimpulan bahwa, ternyata ada orang  yang tampaknya lebih terbebani dibandingkan diriku. Yaitu seorang perempuan yg berada di hadapanku ini "ujar dalam hatiku". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun