Mohon tunggu...
Arifin Ilham
Arifin Ilham Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Haruskah aku bunuh diri, atau minum secangkir kopi?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saya Malu Menjadi Seorang Manusia

9 Februari 2024   01:09 Diperbarui: 9 Februari 2024   15:28 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.findagrave.com/photos/2009/265/16540575_125371990340.jpg

Stephanie mengatakan bahwa dia telah menyaksikan Andrew melempar Brianna ke udara beberapa hari sebelumnya, tetapi dia menyuruhnya berhenti karena takut anak itu akan terluka setelah menyaksikan Brianna terbentur ke langit-langit sebanyak tiga kali.

Dalam wawancara polisi, Andrew Walters mengatakan bahwa pada malam itu Brianna baik-baik saja, dia mengklaim bahwa Brianna terjatuh dari tempat tidurnya pada pukul 3 pagi.  Pada awalnya dia mengatakan bahwa Andi jr (anak pertama mereka) lah yang menggigit saudara perempuannya, tapi pada akhirnya dia mengakui bahwa itu adalah bekas gigitan miliknya. 

Dia akhirnya juga mengakui bahwa dia melempar Brianna ke udara hingga kepalanya membentur langit-langit pada beberapa hari sebelumnya. Dia juga mengatakan bahwa paman Brianna, Sthepen Lopez, juga melakukan hal yang sama. 

Pada introgasi polisi berikutnya, dia membuka rahasianya dan menggambarkan betapa mengerikannya malam 18 juli tersebut. Dia mengakui bahwa dirinya dengan Sthepen Lopez "bermain" dengan Brianna. Maksud bermain disini adalah putrinya yang dijadikan mainan. Mereka berdua secara bergantian melempar Brianna ke udara secara bergantian dan membiarkannya menabrak atap dan mendarat di lantai.

Anehnya, Stephanie tidur di kamar yang sama tempat putrinya disiksa. Bagaimana mungkin dia bisa tertidur ketika bayinya menangis begitu keras. Saya tidak yakin dia tertidur pulas hanya karena minum dua atau tiga gelas bir. Andrew juga mengklaim setiap kali Stephanie marah kepada Brianna, dia akan mecubitnya atau melemparnya ke kursi goyang dari jarak dua kaki atau lebih.

Kita tidak tau berapa hal itu telah terjadi. Apakah semua yang tinggal di rumah itu adalah iblis? 

Terakhir,  Andrew Walter juga mengakui dia membungkus jarinya dengan tisu dan memasukkannya ke kemaluan anak itu sampai mengeluarkan darah.  Begitu juga dengan Sthepen Lopez, dia mengakui telah melakukan pelecehan kepada Brianna. 

Hukuman

https://kubrick.htvapps.com/htv-prod-media.s3.amazonaws.com/images/stephanie-lopez-png-highres-1474481664.png?crop=0.786xw:1.00xh;0.108xw,0&resize=900
https://kubrick.htvapps.com/htv-prod-media.s3.amazonaws.com/images/stephanie-lopez-png-highres-1474481664.png?crop=0.786xw:1.00xh;0.108xw,0&resize=900

Jaksa penuntut umum menuntut ketiga iblis ini dengan dakwaan pelecehan kepada anak yang menyebabkan kematian dengan tuntutan hukuman seumur hidup. Nenek (Patricia) dan pamannya yang satunya (Robert Walters) didakwa melakukan pembiaran pelecehan dan penelantaran anak, mereka berdua dihukum 5 bulan penjara.

Stephen Lopez dinyatakan bersalah atas tindak pidana penetrasi seksual dan pelecehan anak yang menyebabkan kematian, Sthepen dijatuhi hukuman 57 tahun penjara. Ayah Brianna juga didakwa atas dakwaan yang sama dan dijatuhi hukuman 63 tahun penjara. Tapi sayangnya Iblis Andrew akan mendapatkan pembebasan bersyarat pada tahun 2025. 

Stephani Lopez juga dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 27 tahun tahun penjara. Tetapi belum sampai setengah masa hukumannya, iblis Stephani mendapatkan pembebasan bersyarat pada tahun 2021 kemarin karena berkelakuan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun