Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dengan Berat Hati Rasulullah Berkata, "Tidak"

21 November 2018   08:12 Diperbarui: 22 November 2018   15:41 3095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Thaif | Sumber foto: thespiceofadulting.com

Selain sebagai pemasok sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti delima/rumman, daerah ini juga menjadi pemasok bunga. Bahan baku parfum khas Saudi semacam ambar, misik, dan jasmin, banyak dihasilkan dari kawasan ini.

Belakangan, Pemerintah Arab Saudi menggencarkan daerah ini sebagai daerah wisata dan sedang mempersiapkan diri menjadi tempat pendaratan jamaah haji, selain Jeddah dan Madinah.

Untuk itu, berbagai prasarana dan sarana publik saat ini sedang banyak dibangun. Selain itu, sekitar 20 km dari Thaif akan terlihat daerah As-Safa dengan pemandangan bukit yang menghijau. 

Vila-vila milik para amir dan para konglomerat juga banyak bermunculan di daerah As-Safa ini. Atas prakarsa Juliantono Hadi, Kepala Sekolah SMK Dr. Soetomo -Surabaya, saya mengikuti perjalanan napak tilas jejak Nabi dan Rasul bulan Februari-Maret 2018 lalu. Biro Perjalanan Haji dan Umrah PT Manaya Indonesia ternyata dapat memenuhi keinginan para jemaah, selama Umrah dan ziarah ke Masjid Al Aqsha di Palestina.

Pesan Moral

Berdakwah secara lembut dan santun menjadi sebuah keniscayaan Baginda Rasul. Meskipun dilempari batu, diolok-olok, dan dicaci-maki Nabi tak pernah terlihat matanya melotot. Urat lehernya tidak mengejang sebagaimana orang menjerit.

Dua peristiwa sejarah Nabi Muhammad Saw di atas penuh dengan pesan. Kemuliaan dan keteladanan. Berdakwah tanpa kekerasan. Berdakwah dengan keteduhan

Nabi Muhammad Saw datang di muka bumi ini sebagai contoh terbaik. Menjadi suri teladan manusia yang menjunjung tinggi perdamaian. Menebar harmoni bagi sesama umat manusia. 

Momentum Maulid Nabi 2018, umat Islam seharusnya meneladani jejak Rasul dalam membangun peradaban kemanusiaan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun