Mohon tunggu...
Arifin
Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Guru biasa yang ingin terus membaca, menulis, berbagi dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Deep Learning Menurut Marton dan Saljo

15 Januari 2025   09:48 Diperbarui: 15 Januari 2025   09:48 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Kolaborasi dan Diskusi Kelompok: Pembelajaran yang melibatkan kolaborasi antar siswa dapat memperdalam pemahaman mereka. Diskusi kelompok memungkinkan siswa untuk saling bertukar perspektif, mempertanyakan ide-ide, dan membangun pemahaman yang lebih kuat tentang materi. Diskusi ini juga dapat memperkaya pengalaman belajar dengan memaksa siswa untuk menjelaskan dan mengartikulasikan pengetahuan mereka dengan cara yang lebih jelas dan terstruktur.

7. Evaluasi yang Menilai Pemahaman, bukan Hanya Hafalan: Penilaian yang hanya menguji kemampuan menghafal informasi terbatas pada pendekatan pembelajaran dangkal. Sebaliknya, penilaian yang menilai pemahaman konsep dan kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan dalam konteks yang berbeda dapat mendorong pembelajaran mendalam.

8. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif: Umpan balik yang membangun sangat penting untuk mendorong siswa agar terus mengembangkan pemahaman mereka. Umpan balik ini harus bersifat reflektif, memberikan siswa wawasan mengenai pemahaman mereka tentang materi, dan menyarankan cara-cara untuk mendalami topik lebih lanjut.

9. Fostering Reflection and Self-Regulation: Pembelajaran mendalam juga dapat didorong dengan memberi siswa kesempatan untuk merefleksikan proses belajar mereka. Misalnya, dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, serta memberi ruang bagi siswa untuk mengatur cara mereka belajar, dapat membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam.

Epilog

Marton dan Salj (1976) memberikan dasar pemahaman yang kuat tentang pentingnya pembelajaran mendalam dalam pendidikan. Deep learning bukan hanya tentang menghafal fakta, tetapi tentang memahami hubungan antar konsep, berpikir kritis, dan menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman nyata. Dengan menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang menantang siswa untuk berpikir lebih dalam, seperti pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, dan pemberian umpan balik yang konstruktif, pendidik dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mendalam yang lebih efektif dan bermakna.

Referensi

1. Marton, F., & Salj, R. (1976). "On qualitative differences in learning: I---Outcome and process". British Journal of Educational Psychology, 46(1), 4--11.

2. Biggs, J. (1999). What the student does: Teaching for enhanced learning. Higher Education Research & Development, 18(1), 57-75.

3. Entwistle, N. (1981). Styles of learning and teaching: An integrated outline of educational psychology for students, teachers and lecturers. John Wiley & Sons.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun