Mohon tunggu...
Arifin
Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Guru biasa yang ingin terus membaca, menulis, berbagi dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Deep Learning Menurut Marton dan Saljo

15 Januari 2025   09:48 Diperbarui: 15 Januari 2025   09:48 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pemahaman konsep n dan prinsip,  siswa berusaha memahami hubungan antar konsep, bukan hanya menghafal informasi secara terpisah.

2. Refleksi mendalam, siswa cenderung mengembangkan kemampuan analitis dan kritisnya,serta merenung dan mengeksplorasi makna serta implikasi dari informasi yang mereka pelajari. Siswa mencari makna dan relevansi dari apa yang mereka pelajari secara kontekstual serta mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.

3. Tujuan jangka panjang, pembelajaran dilakukan dengan tujuan untuk menguasai dan mengaplikasikan pengetahuan secara lebih luas dan mendalam. Apa yang diperoleh siswa tidak hanya untuk informasi jangka pendek, namun dimanfaatkan untuk manfaat yang lebih luas di jangka panjang.

Pembelajaran mendalam memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih kuat dan dapat digunakan dalam situasi baru, serta mendorong keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Strategi Implementasi Deep Learning 

Implementasi deep learning dalam proses pembelajaran memerlukan perubahan pendekatan pengajaran yang lebih aktif, reflektif, dan berbasis pada pemahaman konsep. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diimplementasikan untuk mendorong pembelajaran mendalam sesuai dengan teori Marton dan Salj:

1. Desain Pembelajaran yang Berfokus pada Pemahaman: Pembelajaran sebaiknya dirancang untuk mendorong siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami dan mengaitkan pengetahuan yang dipelajari dengan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Aktivitas yang mendorong eksplorasi dan analisis konsep, seperti diskusi kelompok, studi kasus, dan pembelajaran berbasis masalah, dapat memperkuat pemahaman yang mendalam.

2. Penggunaan Metode Pengajaran Aktif: Guru dapat mendorong pembelajaran mendalam dengan menggunakan metode yang aktif dan partisipatif. Misalnya, teknik pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) yang mendorong siswa untuk memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan mereka, dapat memperkuat pemahaman dan aplikasi pengetahuan.

3. Metode Pengajaran yang Mengedepankan Keterlibatan Emosional dan Kognitif: Guru harus menciptakan lingkungan pembelajaran yang tidak hanya merangsang aspek kognitif siswa, tetapi juga aspek emosional mereka. Keterlibatan emosional dapat meningkatkan motivasi dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Misalnya, memberikan siswa kesempatan untuk mengaitkan pembelajaran dengan minat pribadi mereka atau dengan isu-isu sosial yang relevan.

4. Penggunaan Pertanyaan yang Menantang: Penggunaan pertanyaan terbuka yang menantang siswa untuk berpikir kritis dapat mendorong mereka untuk mengeksplorasi lebih dalam topik yang dipelajari. Misalnya, alih-alih hanya bertanya "Apa itu teori X?", guru bisa bertanya "Bagaimana teori X dapat diterapkan dalam situasi Y?" Pertanyaan semacam ini mendorong siswa untuk menghubungkan informasi yang sudah mereka ketahui dengan konteks yang lebih luas dan untuk memahami konsep secara lebih mendalam.

5. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning): Pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah pendekatan yang memungkinkan siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang nyata. Melalui PBL, siswa didorong untuk menggunakan pengetahuan mereka dalam konteks yang relevan, merangsang keterlibatan mereka dalam pemikiran kritis dan refleksi mendalam tentang materi pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun