Mohon tunggu...
Arif
Arif Mohon Tunggu... Dosen - Bersahabat dengan Bersahaja

Tukang Baca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Relaksasi PSBB, Ancaman atau Peluang?

4 Mei 2020   11:43 Diperbarui: 4 Mei 2020   11:56 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lalu peluang apa yang akan didapat oleh pemerintah dan masyarakat jika PSBB dilonggarkan pelaksanaannya? Pelaku ekonomi akan kembali melaksanakan kegiatan ekonominya dan peluang pendapatan untuk menghidupi keluarga juga akan berputar positif. 

Namun tidak serta merta keadaan akan berbalik 100% seperti keadaan semula sebelum datangnya wabah covid-19 ini. Yang terjadi adalah akan perlahan-lahan berputar sampai keadaan yang diharapkan yakni negara benar-benar bebas dari wabah ini.

Sederhananya begini, Jika negara mengutamakan kesehatan dengan mengeyampingkan ekonomi, maka PSBB tetap dilaksanan dan bila perlu diperketat lagi dengan pertimbangan penyebaran covid-19 akan benar-benar putus. 

Jika negara mengutamakan ekonomi/ pendapatan, maka PSBB dilonggarkan dan bila perlu ditiadakan saja, maka peluang bertambahnya korban covid-19 akan semakin besar bertambah. Keadaan tersebut akan secara otomatis membuat masyarakat menjalani kehidupan dengan penuh kehati-hatian kemudian akan timbul saling curiga satu sama lainnya. 

Jika negara ingin kesehatan dan ekonomi berjalan seimbang maka relaksasi dilakukan dengan tetap berpedoman pada standar kesehatan yang telah ditetapkan WHO seperti selalu memakai masker, selalu cuci tangan setelah melakukan aktivitas diluar rumah, atau bila perlu setiap masyarakat yang akan beraktivitas diwajibkan memakai APD selayaknya seperti yang dipakai dokter dan tenaga medis. 

Nyamankah anda dengan berpakain seperti itu hanya untuk pergi membeli makan? :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun