Mohon tunggu...
Arif
Arif Mohon Tunggu... Dosen - Bersahabat dengan Bersahaja

Tukang Baca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Relaksasi PSBB, Ancaman atau Peluang?

4 Mei 2020   11:43 Diperbarui: 4 Mei 2020   11:56 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jumlah pasien sembuh pada tanggal 20 April sebanyak 747 orang dan meningkat pada tanggal 3 Mei sebanyak 1876 orang. Tanggal 20 sd 30 April ada tambahan pasien sembuh sebanyak 775 orang atau naik sebesar 103,75%. 

Tanggal 1 sd 3 Mei ada peningkatan pasien sembuh sebanyak 285 orang atau naik sebesar 17,91%. Paisen sembuh jika dirata-ratakan dari tanggal 20 April sampai dengan 3 Mei maka pasien sembuh setiap hari sebanyak 1255 orang.

PASIEN MENINGGAL

Pasien meninggal dunia akibat covid-19 pada tanggal 20 April sebanyak 590 orang, kemudian pada tanggal 3 Mei meningkat menjadi 845 pasien meninggal 10 hari terakhir di bulan April ada penambahan korban meninggal sebanyak 202 orang atau sebesar 34,24%. 

Kemudian pada tanggal 1 sd tanggal 3 Mei ada penambahan lagi sebanyak 45 korban meninggal sehingga total korban meninggal menjadi 845 orang. Naik sebesar 5,63%. Tanggal 2 Mei ada penambahan pasien meninggal sebanyak 31 orang atau 3,88%. Kemudian pada tanggal 3 Mei penambahan korban meninggal sebanyak 14 orang (1,68%) Jika dirata-ratakan maka setiap hari ada korban meninggal sebesar 2,78%.

Dari penjelasan grafik di atas yang secara umum menunjukkan bahwa setiap hari masih ada penambahan pasien covid-19 maka menurut saya relaksasi PSBB belum saatnya diterapkan. Tunggulah saat yang tepat dimana jika grafik telah menunjukkan pergerakan yang datar yang menunjukkan bahwa tidak ada lagi tambahan pasien covid-19 baru. 

Gerakan datar tersebut berjalan selama kurang lebih 2 Minggu maka bolehlah pemerintah melakukan relaksasi terhadap PSBB ini. Terhadap keadaan ekonomi pemerintah terus membantu penyaluran bantuan-bantuan sosial yang telah dilaksanakan. Perbaiki sistem distribusi dan pertegas lagi pihak-pihak yang mendapatkannya. 

Update terus terhadap individu-individu yang menerima bantuan tersebut. Jangan sungkan, nama penerima bansos di umumkan di setiap RT agar sesama warga dapat saling melakukan kotrol sosial terhadap data penerima tersebut. 

Jika sudah tepat maka dilanjutkan, namun jika tidak tepat maka diperbaiki lagi berdasarkan informasi dari warga RT setempat. Warga RTlah yang lebih tau kondisi disekitar rumahnya, bukan orang kelurahan, kecamatan atau walikota/bupati. Percayakan apada warga RT yang lebih tau kondisi untuk menyalurkannya secara terbuka tanpa harus ditutup-tutupi dari warganya.

Jika relaksasi dilaksanakan maka acaman bagi kesehatan jelas akan terlihat, korban covid-19 akan meningkat pesat ditambah lagi dengan musim mudik sebentar lagi. Ancaman ekonomi juga jelas, pemerintah dan masyarakat sama-sama akan kehilangan mata rantai pendapatan yang akan berujung pada lemahnya nilai konsumsi keluarga. 

Keadaan hidup yang keras bisa berdampak pada masalah baru, khusunya masalah kriminal. Orang lapar secara alamiah akan melakukan tindakan apapun untuk dapat mengisi perut, jika dia memilih langkah yang salah maka angka kejahatan akan naik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun