"Bagus itu. Di samping itu juga tentu saja fiqih hajinya diperkuat. Khudzuu 'annii manasikakum.., ambillah dariku manasik kalian..Sebelum belajar manasik dari KBIH ( Kelompok Bimbingan Ibadah Haji ), kamu pelajari dulu. Udah lengkap buku Sayyid Sabiq-nya? Pelajari tentang haji. Datangi juga taklim-taklim yang membahas masalah itu. Masa-masa menabung dan masa tunggu yang lama bisa kamu makin ahli tuh masalah haji. Sampai tiba saatnya."
"Sekarang saya denger makin lama ya masa tunggunya. Belasan tahun lamanya." Sela Uswah.
"Iya, dulu ibu mah daftar hari ini, tahun depannya  berangkat.." kata ibu.
"Makanya segera nabung dan daftar. Masa tunggu makin panjang..Keburu tua..!" kata Bapak.
FISIK YANG PRIMA
Malam itu bapak akhirnya menginap setelah dibujuk-bujuk untuk tidak langsung pulang. Setelah shalat subuh di masjid, bapak lari-lari kecil bolak-balik sekitar 100 meter dari rumah. Selesai lari-lari kecil, Arman meminta bapak duduk di kursi beranda. "Pak, bapak kok fisiknya mantep ya pak..udah 60-an umurnya. " kata Arman membuka pembicaraan.
"Alhamdulillaah nak. Bapak suka jogging habis subuh. Sebelum ke toko, ayah kan masih berkebun dulu." Kata bapak. Bapak memang punya toko kelontong yang besar dan ramai di Cirebon. Tokonya tidak kalah bersaing dengan minimarket terkenal.
"Nah..fisik ini sangat penting juga lho saat haji. Haji adalah ibadah yang menguras fisik. Mulai dari perjalanan dari Miqat, Thawaf tujuh kali, Sa-i, sampai perjalanan ke Arafah dan Mina juga melempar jumrah. Jalan kaki dan berdesak-desakan. Makanya dulu bapak bersama kelompok haji, latihan fisik dengan jalan kaki berkilo-kilometer di beberapa tempat di Cirebon."
"Makanya mumpung muda, nabung dan daftar haji..Supaya gak terlalu tua nanti pas berangkat.."
"MasyaALLAH.. jadi kepengen cepet-cepet Pak.." kata Arman dengan mata berbinar-binar. Â
Labbaik Alllaahumma Labbaik..