Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hobi menulis

Blogger, penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saatnya Berhaji, Nak!

1 Januari 2019   16:22 Diperbarui: 1 Januari 2019   16:29 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saatnya Berhaji, ilustrasi : beritalangitan.com

DOA 

"Dan jangan lupaaa berdoaa" tiba-tiba ibu setengah teriak datang dari dapur bersama Uswah sang istri.  Uswah membawakan empat gelas berisikan teh dan kopi di nampan. Arman tersenyum.

"Monggo pak, diminum." Kata Uswah mempersilakan bapak dan juga suaminya."Mas, monggo mas."

 Ibu duduk di sebelah kanan Arman dekat kursi Bapak. Sementara Uswah di sebelah kiri Arman.  Arman berkata,"Bukannya gak kepengen bu, tapi..."

"Ehh .. tapi lagi, tadi ibu dah dengar. Betul kata bapak, mindset dibenahi. Untuk memperkuat itu, bantulah dengan doa. Ibu dan bapak juga tidak lupa mendoakanmu" kali ini kata-kata ibu sepertinya semakin membuat Arman sadar, betapa mindset itu penting. Arman merasa begitu bodohnya karena selama ini ternyata ia sama sekali tidak menyertakan doa agar diberangkatkan haji oleh ALLAH. Bukankah ia punya Yang Maha Kuasa, Yang Maha Memberi Rezeki ?

"Betul bu , pak..selama ini aku lupa, khilaf ..ALLAH Yang Maha Memberi Rezeki. Selama ini pikiran Arman terkunci. Hanya bersandar pada usaha saja, tapi lupa bahwa ALLAH Yang Memberi Rezeki, ALLAH sesuai prasangka hamba-NYA. Dan aku tidak pernah meminta." Kata Arman sambil menahan air matanya. Uswah memandang iba, ia tahu suaminya banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Itupun kadang masih harus berhutang. Mereka baru memiliki satu anak yang sedang sekolah di pesantren. Dan biaya di pesantren tidaklah murah baginya.

DANA

"Dengan mindset saatnya berhaji pikiran kita akan terus ke sana, obrolan dengan Uswah pun akan nyerempet-nyerempet ke sana," kata ibu sambil tersenyum kepada Uswah." Gerak kita insya ALLAH ke sana. Termasuk mindset untuk menyisihkan dana untuk sedekah, juga untuk haji.  Jadi caranya, masukkan dana sedekah dan dana haji menjadi prioritas utama dalam anggaran kita. Ingat, dana-dana itu bukan expense lho, bukan biaya. Tapi itu investasi. Itu rezeki kita yang sebenarnya."

"ALLAH pasti mudahkan kita. InsyaALLAH biaya-biaya lain dapat kita hemat daripada kita menganggarkan dana sedekah dan haji itu di prioritas terakhir. Janganlah sedekah itu dari dana sisa.." kata ibu lagi.

"Iya juga ya..kayak tetangga aku bu.." Uswah menimpali,"pengeluaran pertama kalinya setiap bulan ya untuk nabung haji "

"Siapa ?" tanya Arman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun