Mohon tunggu...
Arifatun Nurus Saadah
Arifatun Nurus Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Belajar Humanisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

9 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   12:12 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

E. Prinsip Teori Pembelajaran Humanisme

Prinsip-prinsip pembelajaran humanisme dalam pendidikan menekankan pendekatan yang manusiawi dalam membentuk individu yang peduli terhadap sesama dan mengoptimalkan pengembangan potensi pribadi. 

Pertama, siswa diberi kebebasan dalam memilih materi pembelajaran agar relevan dengan kebutuhan dan minat mereka. Kedua, tujuan pendidikan harus membangkitkan motivasi belajar siswa dan memberikan pemahaman tentang proses belajar itu sendiri. Ketiga, penilaian lebih difokuskan pada evaluasi diri daripada penilaian numerik, dengan menolak ujian objektif. 

Keempat, pentingnya mengintegrasikan aspek emosional dan kognitif dalam pembelajaran. Kelima, perlunya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari tekanan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Terakhir, penekanan pada pembelajaran mandiri, di mana siswa didorong untuk menjadi independen dan bertanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri.

F. Pembelajaran Menurut Humanistic Bloom dan Krathwool

Pandangan Bloom dan Krathwohl terhadap pembelajaran dalam aliran humanis lebih menitikberatkan pada hal-hal yang harus dipahami dan tujuan itu dipegang oleh individu sebagai prioritas pembelajaran, setelah proses belajar. Mereka merangkum tujuan pembelajaran ke dalam tiga kawasan yang dikenal sebagai Taksonomi Bloom, yang telah memotivasi banyak ahli pendidikan yang mengembangkan teori dan praktik pembelajaran.

Taksonomi Bloom telah menjadi alat penting bagi pendidik dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang mudah dimengerti. Di Indonesia, taksonomi Bloom sudah umum diketahui dan sangat populer di kalangan pendidikan. Secara ringkas, taksonomi Bloom terdiri dari tiga tingkat utama: domain kognitif, domain psikomotorik, dan domain afektif. Domain kognitif melibatkan enam tingkat, mulai dari pengetahuan hingga evaluasi. Domain psikomotorik memiliki lima tingkat, dari peniruan hingga naturalisasi. Sedangkan domain afektif mencakup lima tingkat, dari pengenalan hingga pengamalan.

G. Pembelajaran Menurut Aliran Humanistic Honey Dan Munford 

Honey dan Mumford mengemukakan pandangan tentang pembelajaran humanis yang sejalan dengan teori Kolb tentang tahapan pembelajaran. Mereka mengklasifikasikan individu ke dalam empat kategori: aktivis, reflektor, teoretis, dan pragmatis. Aktivis menyukai keterlibatan dan partisipasi dalam berbagai aktivitas, meskipun kurang mempertimbangkan dengan cermat sebelum bertindak. Reflektor, sebaliknya, cenderung berhati-hati dan mempertimbangkan baik buruk sebelum mengambil keputusan. 

Kelompok teoretis sangat kritis, menggunakan penalaran rasional, dan kurang memperhatikan opini subjektif. Sedangkan kelompok pragmatis lebih fokus pada praktikalitas dan menganggap sesuatu bermanfaat jika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

H. Pembelajaran Menurut Aliran Humanistic Bloom Dan Hubermas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun