Mohon tunggu...
Arif Syamsul
Arif Syamsul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Utopis

Universitas Pasundan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bedah Lirik Lagu Bunga oleh Polka Wars Menggunakan Gaya Bahasa

3 Juli 2021   09:30 Diperbarui: 3 Juli 2021   09:33 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh Dinda, tak kuasa diriku
Membawa amanahnya

Dalam bait kedua menggunakan majas apostrof dan antitesis. Sebelumnya, apostrof adalah pengalihan amanat dari yang hadir kepada yang tidak hadir dengan tujuan lebih menarik atau memberi nuansa lain. Apostrof dalam bait kedua terdapat pada baris kesatu dan kedua adalah penulisan dalam kalimat "Oh Dinda" seumpama sesesorang yang tidak bisa menjaga amanahnya untuk menjaga sesuatu dan mengadu pada seseorang yang tampak tak hadir. 

Sebab ku bertapa
Bahagia tak bertanya

Dalam bait ketiga menggunakan majas antitesis. Antitesis adalah majas yang sengaja mengadakan komparasi (perbandingan) antonim -- gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan. Antitesis terdapat dalam baris ketiga dan kempat tersebut memilik bertentangan dalam melakukan bertapa. Meski bertapa adalah suatu kegiatan spiritual yang fokus tanpa melakukan apa-apa; mungkin membosankan, tapi seseorang akan menemukan kebahagiaan tersendiri karena tidak ada yang mengganggu dalam perjalanan spiritualnya untuk mencari sebuah jawaban.

Bunga
Ku bertanya
Dimana dia berada
Bawa jiwaku

Dalam bait keempat menggunakan majas personifikasi. Sebelumnya, personifikasi adalah pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Personifikasi dalam bait tersebut adalah seseorang yang bertanya pada "Bunga" sebagai sesuatu selain manusia untuk mengetahui keberadaan sesuatu tersebut. 

Bunga
Ku bertanya
Gulana,dia melangkah
Di nadiku

Dalam bait kelima menggunakan majas personifikasi. Personifikasi dalam bait tersebut; selain baris kesatu dan kedua, baris ketiga dan keempat dalam kata gulana (sebagai sesuatu yang bukan manusia) mencoba melangkah (perilaku manusia) masuk ke dalam organ tubuh.

Destruksi kian meramu
Tamasya nur kalbuku
Melintas

Dalam bait keenam menggunakan majas metafora. Sebelumnya, metafora adalah majas dengan pemakaian kata-kata yang memiliki arti lain, tetapi merupakan lukisan yang didasarkan persamaan atau perbandingan -- menimbulkan penambahan kekuatan dalam suatu kalimat. Metafora terdapat pada baris kesatu dan kedua pada kata destrusksi; kata lain dari penghancuran, meramu; kata lain dari meracik, tamasya; kata lain untuk perjalanan menikmati pemandangan, nur; kata lain untuk cahaya, dan kalbu; kata lain dari hati.

Sabar pun tak sapa
Bahagia tak bertanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun