Mohon tunggu...
Arif Alfi Syahri
Arif Alfi Syahri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

"Hanya Mahasiswa biasa yang mencoba untuk berkarya." •Jurusan : PAI, STAI-PIQ Sumatera Barat •Instagram : @muhammadarifalfisyahri •Email : arifalfisyahri94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemuliaan Perempuan dalam Islam

8 Desember 2022   20:30 Diperbarui: 3 Januari 2024   14:34 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: http//www.pinterest.co.id

Dalam perspektif barat perempuan muslimah diidentikkan sebagai wanita terbelakang, tidak memiliki peranan yang signifikan dan menganggap Islam yang menjadi faktor utama yang membatasi hak dan ruang gerak bagi perempuan. Sementara itu ketika Thaliban menguasai Afghanistan mereka melarang perempuan muslimah untuk mengenyam pendidikan dan berjuang. Apakah ini merepresentasikan sikap Islam terhadap perempuan? Lantas bagaimana kedudukan perempuan dalam Islam?

Berikut ini penulis merangkum beberapa kisah yang akan semakin memperkukuh kedudukan mulia perempuan dalam Islam, bahwa mereka pun layak buat mengenyam pendidikan, berjuang dan memajukan peradaban

1Khadijah, Penghibur Duka dan Pelipur Lara


Perempuan yang terlebih dahulu beriman kepada Nabi Muhammad Saw (As-sabiqunal Awwalun) adalah Sayyidah Khadijah radhiyallahu 'anha istri pertama Nabi. Beliau adalah perempuan yang zuhud sekaligus penghibur duka dan pelipur lara tatkala hinaan dan cacian kaum musyrikin Quraisy menggores luka di hati Baginda.

Ketika Rasulullah merasa  ketakutan dan gemetar saat turun wahyu pertama yaitu QS. Al-'Alaq ayat 1-5, lantas apa yang dikatakan Khadijah kepada sang suami? Sayyidah Khadijah radhiyallahu'anha mengucapkan tutur kata yang menenangkan hati, menyejukkan jiwa dan menentramkan pikiran Rasulullah Saw.

"Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Karena sungguh engkau suka menyambung silaturahmi, menanggung kebutuhan orang yang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya, menjamu dan memuliakan tamu dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran." (HR. Muttafaqun 'alaih)

Bagi seorang laki-laki, istri yang shalihah adalah penyejuk jiwa yang sanggup mengobati rasa sakit saat ia berada  dalam masa-masa yang sulit. Seorang istri yang shalihah adalah penyemangat bagi jiwa yang bersedih, tatkala problematika hidup membuat langkah kakinya tertatih-tatih. Seorang istri yang shalihah adalah peredam amarah saat tersulut emosi yang membuat pikiran buntu tak terarah.

2. 'Aisyah, Cermin Perempuan Intelektual

Seringkali perempuan terdoktrin dengan pemahaman untuk apa perempuan bersekolah tinggi-tinggi, kalau tugasnya nanti cuma mengurus suami, untuk apa perempuan belajar banyak-banyak, kalau tugasnya nanti cuma mengurus anak, untuk apa perempuan kaya literatur, kalau tugasnya nanti cuma memasak di dapur.

Perempuan seperti kehilangan tempat, bahkan peran mereka tidak begitu dipedulikan dan nyaris tidak dilihat, terutama di bidang pendidikan.

Padahal salah satu cermin perempuan intelektual ada pada diri Ummul Mukminin Sayyidah 'Aisyah radhiyallahu 'anha, seorang perempuan yang cerdas dan luas ilmunya sehingga termasuk termasuk dalam al-muktsirun fi ar-riwayah (orang-orang yang paling banyak meriwayatkan hadis). Sehingga dikatakan apabila ilmu Sayyidah 'Aisyah dikumpulkan dengan ilmu seluruh para wanita lain, maka ilmu Sayyidah 'Aisyah lebih utama.

Ummul Mukminin adalah figur yang menginspirasi terutama bagi muslimah masa kini, Literatur Ummat dengan kecerdasan yang luar biasa.

3. Maryam, Perempuan Mulia yang Terjaga Kesuciannya.

Ada salah satu surat di dalam Al-Qur'an yang memakai nama perempuan, yaitu QS. Maryam. Maryam binti Imran adalah Ibunda Nabi Isa AS. Bila Surat Maryam ini dibaca terbayanglah bagaimana perjuangan seorang wanita suci dalam menghadapi cacian, fitnah dan hinaan dari kaumnya. Tergambar pula bagaimana kisah seorang perempuan diasingkan dari kampungnya, sendirian tiada yang sudi memberikan bantuan. Namun bersama rasa sabar dan tegar Allah selalu selalu memberikan jalan keluar.

Di dalam Al-Qur'an sendiri nama Maryam binti Imran disebutkan sebanyak 34 kali, 19 kali ketika menceritakan kisahnya sendiri dan 15 kali ketika menceritakan Nabi Isa AS. Menurut Ustadz Ammi Nur Baits hafidzhahullah dalam tulisan yang dimuat di muslimah.or.id hal ini karena Maryam binti Imran ini adalah perempuan yang Allah putihkan kehormatannya dan dibersihkan dari fitnah keji terhadapnya.


4. Asiah, Keteguhan Seorang Perempuan Menghadapi Kezhaliman

Di dalam AI-Qur'an juga disebutkan kisah istri Fir'aun yang bernama Asiah binti Muzahim yang mengangkat Musa jadi anak dan membela Nabi Musa AS sampai dewasa.

Bahkan tatkala Asiah membawa seorang bayi laki-laki ke hadapan Fir'aun, ia menjadi murka dan langsung mengeluarkan pedang mau membunuh bayi laki-laki itu seketika. Namun karena bujuk rayu Asiah akhirnya Fir'aun pun menerimanya.

Tatkala mengetahui bahwa Asiah telah beriman kepada ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa AS, Fir'aun pun memberikan dua pilihan kepada Asiah, membatalkan keimanan kepada Allah atau kembali mengakui dia sebagai Tuhan di muka bumi. Asiah pun tetap teguh memilih beriman kepada Allah SWT.

Mendengar jawaban Asiah, Fira'un memerintahkan agar membuat empat tiang pancang dan menimpakan kepada Asiah sebuah batu besar.  Asiah lebih memilih syahid, siksaan yang menderanya tak menggentarkan hatinya untuk tetap teguh memegang tali keimanan kepada Allah SWT.

Asiah pernah berdo'a kepada Allah, agar dibuatkan sebuah rumah di surga, pada kehidupan di akhirat kelak, sebab meskipun istana Fir'un yang ditempatinya nan megah dan indah penuh dengan hiasan yang memanjakan tidak membuatnya terpesona, baginya istana Fir'aun merupakan tempat yang bahkan lebih mengerikan dari neraka.

5. Sumayyah, Syahidah Pertama dalam Islam

Syahidah pertama dalam Islam adalah perempuan yaitu ibu Ammar bin Yasir, Sumayyah binti Khayyat. Tajamnya hinaan dan kejamnya siksaan tak membuat imannya goyah sedikit pun. Hingga akhirnya, Abu Jahal turun tangan untuk menyiksa Sumayyah dan keluarganya. Diikatlah tangan dan kakinya lalu dilemparkan diatas kerikil tajam dan panas.  Cambuk yang melukai tubuhnya tak mampu melunturkan keyakinan mereka terhadap kebenaran Islam.

Di tengah siksaan yang menderanya, Sumayyah dengan penuh keberanian justru menantang Abu Jahal, seorang pemimpin Quraisy yang sangat disegani dan ditakuti. Abu Jahal pun bertambah murka, sebab yang menentangnya adalah seorang perempuan. Untuk menutupi rasa malunya dihadapan orang ramai, Ia lalu membunuh Sumayyah dengan cara yang keji karena telah ditantang oleh seorang perempuan.

Dari uraian di atas dapatlah kita simpulkan bahwa perempuan muslimah adalah mutiara yang harus dijaga dan ratu yang harus dimuliakan. Sebab perempuan merupakan tonggak dari peradaban bangsa, bila tonggak itu rusak maka hancurlah peradabannya.

Jadilah perempuan yang mahal disaat krisis moral akhir zaman dimana rasa malu dikorbankan dan aurat menjadi hal biasa yang mudah diobral. Jadilah perempuan yang menggenggam erat keimanan di zaman yang penuh tipuan dan ujian. Jadilah perempuan yang cerdas dan berkualitas di tengah merosotnya moralitas dimana banyak perempuan berlaku tak pantas. Jadilah perempuan yang sederhana disaat perhiasan, kemewahan, dan kemilau dunia begitu memanjakan mata.

Dan kisah perempuan-perempuan diatas hanyalah secuil di antara hamparan kontribusi kaum muslimah dalam peradaban Islam. Dari rahim perempuanlah lahir para mujahid, ulama, dan intelektual yang mengukir jejak keemasan Islam di seantero jagat. Perempuan di dalam Islam bukanlah sekedar hiasan di pinggiran, tapi pilar-pilar kokoh yang ikut menopang tegaknya bangunan peradaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun