Selama menjadi guru pasti banyak dijumpai permasalahan dalam pembelajaran. Penulis akan berbagi pengalaman selama mengajar dan menerapkan Best Practice dengan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak).
Best Practice ini diterapkan pada siswa kelas XII IPS 1 di SMA Walisongo Karangmalang Sragen dengan judul "PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI DI KELAS XII IPS 1 SMA WALISONGO KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2022/2023".
Kegiatan best practice dilaksanakan pada hari Senin, 17 Oktober 2022 yang dimulai pukul 08.30 - 10.00 WIB bertempat di kelas XII IPS 1 SMA Walisongo Karangmalang Sragen.
Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki tuntutan pemahaman konsep teori dan hitungan yang kuat secara bersamaan.
Padatnya teori yang harus dikuasai oleh peserta didik dengan baik guna mendasari konsep perhitungan yang harus dikuasai berikutnya, menuntut guru untuk memilih media pembelajaran terbaik yang akan digunakan dalam kelas. Media pembelajaran yang saat ini banyak digunakan oleh guru cenderung masih bersifat konvensional seperti papan tulis, powerpoint, dan buku paket sebagai media cetak utama penyampai materi pada siswa.
Dalam pembelajaran dijumpai guru minim menggunakan media, hanya powerpoint saja, sehingga banyak siswa yang tidak tertarik mengikuti pembelajaran. Media yang digunakan dalam pembelajaran selama ini hanya menggunakan powerpoint saja dan hal ini juga sudah banyak digunakan oleh guru lain, sehingga siswa merasa bosan.
Untuk mengatasi permasalahan rendahnya minat belajar siswa mengikuti pembelajaran ekonomi maka peneliti akan menerapkan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dengan metode make a match dan video sebagai media pembelajaran.
Melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah maka proses pembelajaran akan mengikutsertakan siswa secara aktif baik individu maupun kelompok. Pembelajaran akan lebih bermakna karena dalam proses pembelajaran siswa mempunyai lebih banyak pengalaman.
Kegiatan yang dilakukan dalam best practices ini berupa penerapan Problem Based Learning dengan metode make a match dan video sebagai media pembelajaran pada materi persamaan dasar akuntansi kelas XII IPS 1 SMA Walisongo Karangmalang.
Bahan atau materi kegiatan yang digunakan dalam best practices pembelajaran ini adalah materi materi kelas XII untuk mata pelajaran ekonomi pada Kompetensi Dasar mendeskripsikan konsep persamaan dasar akuntansi dan menyajikan persamaan dasar akuntansi. Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode make a match.
Melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah maka proses pembelajaran akan mengikutsertakan siswa secara aktif baik individu maupun kelompok. Pembelajaran akan lebih bermakna karena dalam proses pembelajaran siswa mempunyai lebih banyak pengalaman.
Siswa akan tertarik dengan pembelajaran karena penayangan video animasi sehingga timbul suasana menyenangkan. Minat siswa mengikuti pembelajaran akan meningkat dengan penggunaan metode mencari pasangan dengan kartu, siswa akan ikut aktif dalam pembelajaran.
Hasil yang dapat dilaporkan dari kegiatan best practice ini diuraikan sebagai berikut:
Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode make a match. Kegiatan pembelajaran berlangsung aktif, dimana peserta didik aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran baik secara individu maupun kelompok. Metode make a match ini mengharuskan siswa aktif mengikuti pembelajaran karena diharuskan mencari pasangan kartu soal dan kartu jawaban. Kemudian siswa berdiskusi dan presentasi dengan begitu siswa menjadi semakin percaya diri ketika menyampaikan pendapatnya dalam kelompok. Minat siswa yang meningkat selama mengikuti pembelajaran menyebabkan pembelajaran menjadi terpusat pada siswa.
Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode make a match dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran karena menggunakan media video yang digunakan untuk memudahkan dalam penyampaian materi. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang mendapatkan nilai tuntas ketika mengerjakan soal evaluasi. Dari 20 anak yang mengerjakan soal 16 siswa tuntas mengerjakan soal evaluasi dan 3 siswa tidak tuntas, sementara 1 siswa tidak masuk sekolah.
PenerapanmodelpembelajaranProblem Based Learning meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pelajaran ekonomi. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan peneliti, guru menerapkan pembelajaran yang monoton dan membosankan. Selama ini pembelajaran hanya diawali dengan ceramah materi dan mengerjakan tugas saja. Tanpa menggunakan media pembelajaran siswa cepat merasa bosan. Selain itu, siswa juga menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik adalah apa yang diajarkan oleh guru. Melalui penerapan Problem Based Learning dengan metode make a match keadaan siswa mengalami perubahan dan suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan best practice dimana kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode make a match adalah :
Kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi yang akan diajarkan.
Kemampuan guru dalam mengelola kelas agar suasana kondusif dan menyenangkan untuk memaksimalkan proses pembelajaran, mulai dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, serta dari sintaks model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Pemahaman dan kemampuan guru dalam bidang teknologi untuk merancang pembelajaran yang inovatif
Pada saat pelaksanaan diskusi ada siswa yang hanya mengandalkan jawaban dari teman sekelompoknya
Masih ada kelompok yang belum percaya diri mempresentasikan hasil pekerjaannya
Ketika pelaksanaan presentasi masih ada siswa yang masih rame dan mengobrol, tidak memperhatikan teman yang sedang presentasi.
Strategi atau cara mengatasi permasalahan dalam kegiatan best practice proses pembelajaran ekonomi materi persamaan dasar akuntansi dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode make a match adalah :
Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengolah proses pembelajaran menjadi sesuatu yang unik dan menarik. Pengelolaan kelas yang baik dapat membuat suasana belajar menjadi kondusif, penggunaan media belajar yang menarik, dan variasi dalam gaya mengajar (Andhika and Wahyuni, 2020).
Membuat perencanaan desain dan perangkat pembelajaran dengan berorientasi HOTS dan student centered.
Membuat media pembelajaran yang menarik menggunakan aplikasi Powerpoint, dan peralatan penunjang pembelajaran yang akan menarik perhatian peserta didik.
Memberikan motivasi yang baik pada diri anak didik, sehingga dia rela belajar tanpa adanya keterpaksaan. Selain itu bisa menerapkan pembelajaran dalam bentuk games atau permainan (Ratnawati and Asniawati, 2020).
Menurut Menurut Widiasworo (2017:25) dalam (Putri et al, 2019) menyatakan bahwa terdapat upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk membangkitkan minat belajar siswa diantaranya yaitu 1) Perlunya Sikap Hangat dan Kooperatif., 2)Usahakan mengawali kegiatan pembelajaran yang mengesankan., 3) Kontekstual., 4) Variasikan Metode Pembelajaran., 5) Gunakan Media Pembelajaran., 6) Ice Breaking saat jenuh 7) Pemberian reward.
Meningkatkan minat belajar siswa melalui penerapan model Problem Based Learning, penggunaan media bersifat multimedia seperti PowerPoint. Mewujudkan mindset siswa tentang belajar sepanjang hayat dan belajar yang bermakna (Wahyu, 2016).
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning metode make a match dalam proses pembelajaran ekonomi dengan materi persamaan dasar akuntansi dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Peserta didik aktif dalam proses pembelajaran penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang berbasis TPACK, terutama dalam penggunaan teknologi membuat peserta didik lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Seolah mereka menemukan hal baru dalam pembelajaran.
Melalui kerja kelompok, peserta didik lebih percaya diri dalam menyelesaikan masalah, serta mengemukakan pendapatnya.
Dengan memberikan reward sederhana yaitu pengakuan dan tepuk tangan, peserta didik lebih termotivasi dan memiliki semangat untuk berkompetisi dengan rekannya.
Berdasarkan hasil best practice pembelajaran materi persamaan dasar akuntansi dengan model pembelajaran Problem Based Learning metode make a match , berikut adalah rekomendasi yang relevan :
Guru mata pelajaran yang lain dapat menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru tidak hanya mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi dan kreativitas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi. Sehingga pembelajaran yang berlangsung akan lebih bermakna.
Siswa disarankan untuk mencari sumber belajar baru dan tidak hanya mengandalkan guru sebagai pusat belajar dengan cara meningkatkan literasi, belajar mandiri, dan praktik langsung.
Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru-guru untuk ikut melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan model-model dan media- media pembelajaran inovatif, serta melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Andhika, M. Rezki, and Cut Neli Wahyuni. “KREATIVITAS GURU DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA DI MIN 8 ACEH BARAT.” Edu Science, vol. 7, no. 1, 2020, pp. 28 - 33.
Putri, Bela Bekti Amallia, et al. “ANALISIS FAKTOR RENDAHNYA MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 4 GUMIWANG.” Jurnal Educatio FKIP UNMA, vol. 5, no. 2, 2019, pp. 68-74.
Ratnawati, Etty, and Aas Asniawati. “Pemberian Motivasi Melalui Cerita Dan Games Untuk Menumbuhkan Minat Belajar Anak Usia SD Dan SMP.” DIMASEJATI, vol. 2, no. 2, 2020, pp. 204-213.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H