Mohon tunggu...
Arif Rahman Hakim
Arif Rahman Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Biasa-biasa saja

Lelaki kelahiran Pati Jawa Tengah suka memancing, sesekali membaca buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepeda Seken

8 Agustus 2020   22:06 Diperbarui: 9 Agustus 2020   06:16 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu kenapa le badanmu kok gabul lumpur selokan kayak gitu " Tanyanya dengan lugat jawa medok. 

"Anu aku tadi njrungup nang kalen,mbok" Jawabku.

"Walah makanya hati-hati kalau sepedaan itu" nasihatnya.

Kemudian sepada itu udah tampak bersih, sebersih badanku yang baru saja usai mandi.  Dan sepeda itu aku kembalikan kepada pemiliknya.

***

Saat aku menginjak kelas tiga sekolah dasar, sebelum jam pelajaran dimulai, kepala sekolah masuk ke ruangan kelasku untuk mengumumkan sunatan massal secara gratis yang diselengarakan oleh panitia maulid Nabi di masjid depan rumahku. Tanpa pikir panjang aku ikut mendaftar sebagai peserta sunat massal.

Sepulang sekolah aku memberi tahu bapak akan keinginanku untuk ikut sunat massal dan minta dihadiahi sepeda.

 " Memang kamu sudah berani sunat? " Tanya bapak.

"Berani pak" Jawabku menyakinkan.

"Tapi aku dibelikan sepeda ya" Rayuku pada bapak sembari menarik-narik sarungnya.

Bapakku mengiyakan. Meski aku tahu bapak tidak cukup uang untuk membeli sepeda. Kata bapak nanti kalau ujung saluran pembuangan air kencingku sudah pulih mau dicarikan sepeda, meski hanya seken. Aku pun bersemangat agar tidak memakan-makanan yang berpantang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun