Mohon tunggu...
Aries Heru Prasetyo
Aries Heru Prasetyo Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi bidang Crisis Management

Aries Heru Prasetyo, MM, Ph.D menyelesaikan pendidikan S-1 dan S-2 di Universitas Airlangga Surabaya, kemudian melanjutkan pendidikan Doktoral di Fu Jen Catholic University, Taiwan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Corona adalah Penyakit, Bukan Aib, Sepakat!

17 April 2020   20:21 Diperbarui: 17 April 2020   20:21 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obyektivitas dalam mencermati keadaan serta bijak dalam menyampaikan pandangan merupakan kunci sukses dalam berperang dengan Covid-19. Riset kami-pun terarah pada potensi penyebaran virus ketika penderita meninggal dunia. Simpulan yang diperoleh adalah ketika penanganan sudah tepat dan dengan kedalaman minimum 1,5 meter maka hal-hal negatif yang semula dikhawatirkan sebenarnya dapat diminimalkan. 

Atas semua temuan tersebut, layaklah kita semua melihat Covid-19 dari sisi kemanusiaan. Corona BUKAN aib! Ini merupakan sebuah penyakit yang menjadi pandemi global karena ketidaksiapan kita dalam menciptakan vaksin yang tepat. Semua gerakan yang bersifat preventif seperti kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau yang bersifat reaktif seperti penetapan prosedur pengobatan dan lain sebagainya WAJIB dilihat sebagai upaya kemanusiaan dalam menjaga keselamatan orang lain.

Mari kita renungkan bahwa para pejuang medis pasti mempunyai ketakutan yang sama. Namun hanya ketaatannya kepada Tuhan Yang Maha esa yang telah menuliskan garisan tangan sebagai tenaga medislah yang memberi mereka kekuatan untuk melawan setiap bentuk kekhawatiran dan ketakukan. 

Mari kita lihat apa yang akan terjadi bila para tenaga medis menolak untuk memberi pertolongan seraya menuruti kehendak bebasnya. Pastilah pandemi ini akan semakin mengganas. Ucapan terima kasih kiranya belumlah cukup untuk membalas jasa-jasa mereka.

Demikian pula halnya dengan para penderita yang berhasil sembuh. Mereka juga punya hak untuk kembali kepada kehidupan normal mereka seperti sebelum terjangkiti oleh virus. Mereka bukanlah orang yang harus diwaspadai. Sebaliknya, dari merekalah kita bisa belajar banyak tentang bagaimana cara melawan virus ini. Inilah informasi penting yang kini wajib dimiliki oleh kita semua.

Dengan peluang yang sama, virus ini dapat diderita oleh orang-orang terdekat atau bahkan kita derita juga. Marilah kita bijak dalam mendudukkan realitas ini pada porsinya. Khawatir itu adalah hal yang wajar, namun waspada dalam segala hal akan lebih penting di saat-saat ini. Kewaspadaan yang bersifat preventif, reaktif maupun korektif akan menjadi solusi jitu dalam melalui masa-masa sulit ini.

Tanggal 1 Desember akan kita temukan di tahun-tahun yang akan datang. Namun pembelajaran berharga tentang kemanusiaan ini akan terukir indah dalam sejarah kehidupan. Atas hal itu maka ucapan syukur karena kita diijinkan berada di dalam ziarah kemanusiaan ini kiranya patut kita naikkan. Anak-cucu kita akan mencatat kontribusi terbaik kita dalam melawan Corona. 

Marilah kita satu bahasa, SEPAKAT bahwa Corona BUKANLAH aib! 

Salam sehat selalu!       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun