Contoh yang lain adalah seseorang dianugerahi istri atau suami yang bagus rupa dan anak-anak yang cakep sebagai wujud rezeki tangible.
Namun ini tidak langsung diikuti dengan kenikmatan ketentraman dan kenyamanan dalam berumah tangga seperti halnya pasangan dan anak-anak yang soleh dan soleh sebagai wujud rezeki intangible.
4. Â Kesimpulan
Sifat manusia yang bisa merasakan hal yang terlihat atau tangible sebagai suatu pilihan adalah wajar. Namun manusia juga dibekali akal dan hati untuk bisa memikirkan dan merasakan sesuatu intangible yang nilainya lebih besar dari tangible.
Maka sudah selayaknya dan sepatutnya sebagai manusia untuk bisa memikirkan, merasakan serta mensyukuri segala rezeki yang diberikan oleh Allah. Terutama dalam bentuk rezeki intangible.
Allah akan menambah nikmat hambanya jika hambanya mampu bersyukur. Bagaimana menurut anda?
Penulis adalah Mahasiswa S3 Ilmu Manajemen Unair, Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik, Penulis Buku, Penggerak Entrepreneur, Anggota LPH dan KHT PWM Jatim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H