Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

5 Harapan Agar Likupang Menjadi Surga Tersembunyi yang Menyenangkan

20 Februari 2022   21:33 Diperbarui: 20 Februari 2022   21:51 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Paal (Sumber: indonesia.travel)

Pulau Gangga (sumber: indonesia.travel)
Pulau Gangga (sumber: indonesia.travel)

Apalagi tidak terlalu jauh dari Likupang, ada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan juga. Judulnya sih BBPOM di Manado tetapi lokasinya di Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa. Dengan area pengawasan di Sulawesi Utara, BBPOM di Manado juga memiliki tugas untuk menjamin keamanan pangan, termasuk juga peningkatan kualitas penyedia produk pangan di sekitar Likupang. Bagaimanapun, makanan enak itu hanya akan enak bila tidak ada efek sesudahnya. Kalau mules sesudah menikmati makanan enak, yang diingat mulesnya, bukan enaknya. Maka, jika Gambia saja bisa, tentunya North Sulawesi juga dong.

Memanfaatkan Kelimpahan Setempat

Ada framework menarik tentang pariwisata. Sejatinya pengeluaran turis akan memberikan dampak langsung pada sektor pariwisata dan memberikan dampak tidak langsung pada sektor lain seperti makanan dan minuman. Sektor pariwisata juga memberikan multipliers effect pada gaji dan turut menginduksi dampak pada sektor-sektor lain tersebut. Sayangnya, ketika ada impor atau sesuatu yang sejatinya bukan merupakan kearifan lokal, maka hal itu menjadi kebocoran yang hendaknya dinihilkan. Diharapkan kalaupun ada bahan-bahan yang dibutuhkan dan harus didatangkan dari luar Sulawesi Utara apalagi dari luar Indonesia, proporsinya tidak banyak-banyak banget sehingga uangnya tetap bisa beredar di situ-situ saja dan bisa meningkatkan taraf hidup setempat.

Sumber: Buku Sustainable Destination Branding and Marketing
Sumber: Buku Sustainable Destination Branding and Marketing

Ada Filmnya!

Gul Erkol Bayram dari Sinop Unversity dalam paparannya bertajuk Setting a Brand Image through Film Tourism menyebut bahwa film tourism tipe pariwisata yang menggugah calon wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat yang dia lihat di layar, entah layar bioskop atau bahkan layar HP di platform-platform kekinian. Contohnya sudah jelas dan akrab dengan kita: Cappadocia! Ya, it's my dream, Mas! Not her! Dari serial Layangan Putus, kita bisa melihat sendiri orang-orang Indonesia berbondong-bondong ke Cappadocia.

Cappadocia (Sumber: travel.kompas.com)
Cappadocia (Sumber: travel.kompas.com)

Kita juga pernah punya contoh promosi daerah Sumba melalui film Susah Sinyal. Rhency (2020) menyebut bahwa film tersebut sukses mengkomunikasikan pariwisata di daerah Sumba yang aslinya sebenarnya sudah cukup kondang sebagai tempat wisata premium-nya. Kalau lebih banyak lagi filmnya, tentu liburan tidak usah jauh-jauh ke luar negeri, di Indonesia aja cukup. Tentunya kalau film harus premium dengan aktor terbaik, cerita yang yahud, serta perencanaan promosi yang prima. Film tapi sembarangan justru bakal kontraproduktif bagi suatu destinasi.

Demikianlah harapan saya dan tentunya kita semua sebagai calon pengunjung DSP Likupang. Di Indonesia, saya pernah punya beberapa pengalaman buruk soal tempat wisata. Tempatnya mungkin oke, tapi kalau lingkungannya tidak prima, impresinya malah sedih. Untuk itulah, semoga harapan-harapan ini dapat difasilitasi oleh pemangku kepentingan terkait guna mendukung suksesnya Likupang sebagai Destinasi Super Prioritas yang betul-betul menjadi hidden paradise yang menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun