Mohon tunggu...
Arie Khinazih
Arie Khinazih Mohon Tunggu... -

Penikmat Seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penggalan Mimpi

12 Januari 2014   21:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada lirihnya desau angin formusa yang berhembus

membisik indra dengarku menabuh sukma di kerontang nya jiwa yang hangus

angin tak lagi menyerpih dingin malam  itu

walau  musim dingin berselimut kabut  tak mencipta gigil

why?????.....

bak bara tempurung memanggang rasa cemburu keparat

dalam dami aku selalu berharap namun...

malam itu  ketus  kata  terucap  saat  mata melihat

sosok jasad  yang laknat....

Jika suatu hari nanti aku hanya  menjadi penggalan mimpi

sanggupkah aku memeluk kenangan kilas  yang kita  rahjut

dan sanggupkah kita tetap  merinduhi tanpa  menyakiti

walau hati gemuruh memuncak bagai merapi

yang siap memporak porandakan manakala sunami emosi

membludak muntah mengguyur medan asmara

dan menyeretku hanyut....di persimpangan jalan melambai

mengeja kisah dan kalimat....bay bay...

sembari menggegam penggalan mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun