dan sanggupkah kita tetap  merinduhi tanpa  menyakiti
walau hati gemuruh memuncak bagai merapi
yang siap memporak porandakan manakala sunami emosi
membludak muntah mengguyur medan asmara
dan menyeretku hanyut....di persimpangan jalan melambai
mengeja kisah dan kalimat....bay bay...
sembari menggegam penggalan mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!