Prinsip ini harus dijadikan landasan dalam pengaturan keuangan agar keuangan kita sehat. Apakah kita sering menyesal saat setelah selesai belanja? Atau ragu-ragu saat melihat baju/HP/sepatu dengan harga diskon yang lumayan karena takut tidak ada uang untuk makan atau bahkan untuk menabung?
Jika iya maka saatnya kita meninggalkan itu semua dengan mengganti cara pengaturan keuangan kita.Â
Dengan mendahulukan pengeluaran wajib maka dijamin kita bisa mengukur kemampuan untuk membeli sebuah barang, bahkan jika masih ada uang belanja harian yang cukup banyak kita bisa belanjakan tanpa khawatir lagi tidak ada pengeluaran untuk sedekah, bayar hutang, dan saving.
Seiring dengan berjalannya waktu meskipun pendapatan kita meningkat toh tetap saja sisa uang yang digunakan untuk menabung tetap kecil.
Hal ini dikarenakan sistem pengaturan uang kita masih menggunakan cashflow orang miskin di mana urutan saving ditaruh di akhir dan tentu saja ini yang sering kita lakukan yaitu menabung sisa dari pengeluaran yang biasanya kecil bahkan seringkali tidak ada. Iya apa iya?
Sedangkan jika kita menggunakan cashflow orang kaya maka uang yang kita alokasikan untuk investasi dan tabungan semakin meningkat bahkan uang yang akan kita habiskan untuk shopping juga meningkat.Â
Saat ini yang perlu kita lakukan adalah mengubah mindset kita dalam mengatur keungan yaitu dengan cara menghabiskan penghasilan bukan menyisakan.
Cara ini pun cukup mudah dilakukan yaitu tinggal mengganti posisi apa yang akan kita keluarkan lebih dulu.Â
Cara ini pun akan membuat kita lebih aware dengan kondisi keuangan dan juga membuat kita nyaman saat berbelanja karena tidak perlu khawatir tidak ada uang yang harus digunakan sebagai tabungan/investasi atau membayar kewajiban kita seperti amal dan membayar hutang.Â
Selamat mencoba!