31 Hary Tanoesoedibjo $1,05 miliar 52 MNC
32 Aksa Mahmud $1,04 miliar 72 Bosowa
33 Kusnan & Rusdi Kirana $970 juta - Lion Air
34 Bachtiar Karijuta $900 juta 60 Musim Mas
35 Hashim Djojohadikusumo $850 juta 63 Arsari
36 Sjamsul Nursalim $830 juta 76 Gajah Tunggal, MAP
37 Arini Sarraswati Subianto $820 juta 46 Persada Capital
38 Sudhamek $810 juta 61 Garuda Foods
39 Achmad Hamami $800 juta 87 Trakindo
40 Lim Hariyanto Sarwono $790 juta 89 Bumitama Agri
41 Abdul Rasyid $780 juta 59 Sawit Sumbermas
42 Edwin Soeryadjaya $720 juta 68 Saratoga
43 Osbert Lyman $700 juta 67 Lyman Group
44 Kartini Muljadi $680 juta 87 Tempo Scan Pacific
45 Purnomo Prawiro $640 juta 70 Blue Bird
46 Hartono Kweefanus $540 juta - Monde Nissin, Khong Guan Biscuits
47 Irwan Hidayat $500 juta - Sido Muncul
48 Iwan Lukminto $490 juta 42 Sritex Group
49 Santosa Handojo $460 juta 53 Japfa Comfeed
50 The Ning King $450 juta 86 Argo Manunggal
Forbes.com
Mari kita lihat, 8 orang yang membayar pajak tertinggi dan dapat penghargaan dari Menteri Keuangan adalah
- Anthoni Salim dengan kekayaan US$ 6,9 miliar perusahaan Salim Group
- Chairul Tanjung dengan kekayaan US$3,6 miliar perusahaan Trans Corp
- Mochtar Riady dengan kekayaan US$3 miliar perusahaan Lippo (terasosiasi dengan James T Riady)
- Garibaldi Thohir (Eric Thohir) dengan kekayaan US$1,41 miliar perusahaan Adaro
- Raden Eddy Kusnadi Sariaatmadja dengan kekayaan US$1,3 miliar grup perusahaan Indosiar, SCTV, Emtek
- Edwin Soeryadjaya dengan kekayaan $720 juta perusahaan Saratoga
Yang menarik adalah tidak ada nama Arifin Panigoro dan Sofyan Wanandi dalam 50 individu terkaya di Indonesia, namun kedua nama ini yang adalah mantan aktivitas 66 justru masuk dalam 8 besar pembayar pajak individu di Indonesia.
Dari 10 orang terkaya di Indonesia, yang tidak masuk 8 pembayar pajak individu terbesar adalah
1 Budi dan Michael Hartono US$ 32,3 miliar Grup Djarum, BCA dll
2 Eka Tjipta Widjaja US$ 9,1 miliar Grup Sinar Mas
3 Susilo Wonowidjojo US$8,8 miliar Grup Gudang Garam
5 Sri Prakash Lohia US$ 6,4 miliar Grup Indorama
6 Boenjamin Setiawan US$3,65 miliar Grup Kalbe Farma
8 Tahir US$3,5 miliar Grup Mayapada
10 Jogi Hendra Atmadja US$2,7 miliar Grup Mayora
Pertanyaannya apakah perusahaan rokok Djarum, BCA dan lainnya yang dimiliki Budi dan Michael Hartono pada kondisi kinerja tidak sehat. Kenyataannya adalah 2 perusahaan tersebut memiliki kinerja yang bagus dan keuntungan yang besar. Karena perusahaan rokok Djarum tidak Go-Publik, maka melihat ukuran yang lebih besar dibandingkan perusahaan rokok Gudang Garam yang di semester 1 tahun 2017 meraup untung Rp 3,13 triliun, maka dapat dibayangkan berapa keuntungan perusahaan rokok Djarum. Sedangkan BCA di tahun 2016 meraih keuntungan Rp 20,6 triliun.