Mohon tunggu...
MUHAMMAD ARIEF ALBANI
MUHAMMAD ARIEF ALBANI Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Koperasi Nusantara Banyumas Satria (NUMas)

Pegiat Koperasi Nusantara Banyumas Satria (NUMas).

Selanjutnya

Tutup

Money

Koperasi sebagai Ruang Aktualisasi "Khoiro Mabadi Ummah"

23 Juli 2021   14:27 Diperbarui: 23 Juli 2021   14:58 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengurus Koperasi Nusantara Banyumas Satria (NUMas) Purwokerto/Koleksi pribadi

Koperasi didirikan atas kesepakatan beberapa orang yang berkumpul, yang kemudian merencanakan program kerjanya sesuai bidang yang memungkinkan bagi mereka. Misalnya yang berkumpul adalah para petani, maka yang paling memungkinkan dalam programnya adalah mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan pertanian.

Tujuan utamanya adalah terakomodirnya segala kebutuhan para anggota di dalamnya, serta tersedianya ruang aktualisasi yang memungkinkan mereka yang ada di dalamnya menjadi maju dan berkembang.

Jika merujuk pada masa-masa pergerakan sebelum resmi berdirinya NU, para tokoh NU pun telah bergerak dalam bidang Koperasi. Dalam catatan sejarah, disebutkan adanya Nahdlatut Tujjar yang berupakan Syirkah (koperasi) nya para saudagar-saudagar yang juga Ulama (Ulama Saudagar, Saudagar Ulama).

Maka pantaslah saat ini, kita realisasikan Gerakan Mabadi Khoiro Ummah yang telah dicanangkan sejak tahun 1935 lalu dilengkapi lagi pada tahun 1992 serta dikuatkan dengan Khittah NU di tahun 1984, menjadi sebuah gerakan nyata tanpa kenal lelah dan Istiqomah. Bentuk implementasi yang paling memungkinkan bagi warga NU di berbagai daerah adalah Koperasi.

Koperasi yang memberdayakan Pertanian, Perniagaan (perdagangan) dan Perusahaan. Bukan dalam upaya menjadi "penguasa" sektor ekonomi, namun dalam upaya menguatkan ekonomi kerakyatan warga NU di berbagai lini untuk kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk kemandirian dan kekuatan yang terjauhkan dari dominasi ketergantungan pada negara lain.

Dalam Maklumat Rois Akbar juga ditegaskan untuk para Pemuda dan Ustadz. Hal ini mengidentifikasikan bahwa para penggerak ekonomi kerakyatan dalam tubuh NU adalah para pemuda yang cerdas dan para Ustadz/Kyai yang mampu menggerakkan masyarakat untuk bahu membahu, bersatu dalam wadah yang As-Shidqu, Al-Amanah wal Wafa' bil 'Ahdi, At-Ta'awun, Al-Istiqomah dan Al-Adalah sesuai rumusan Mabadi Khoiro Ummah.

Maka ber-Koperasi lah dengan niat menggerakkan ekonomi kerakyatan (pemberdayaan masyarakat), warga NU khususnya. Karena dengan Mandiri-nya NU dalam ekonomi serta kuatnya dominasi pertanian, perniagaan dan perusahaan oleh Nahdliyin, maka kuatlah Indonesia. Amanah para Ulama Nahdlatul Ulama adalah sebuah keharusan yang harus diupayakan dengan sekuat tenaga agar menjadi kenyataan. Mari bersama-sama mewujudkan cita-cita para Ulama Nahdlatul Ulama dalam Gerakan Mabadi Khoiru Ummah dalam bentuk Koperasi sebagai ruang aktualisasinya, demi kokohnya Nahdlatul Ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MUHAMMAD ARIEF ALBANI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun