Mohon tunggu...
Arief Affandy
Arief Affandy Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nonton Film Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Tindakan Kelas

26 November 2023   13:02 Diperbarui: 26 November 2023   13:08 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar. Belajar mengajar pada dasarnya adalah hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik. Guru dituntut untuk bisa sabar dan mempunyai sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Tugas seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik tidaklah mudah. Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan mengembangkan model pembelajaran. Dalam mengembangkan

model pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara model yang dipilihnya dengan kondisi peserta didik, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.

Pendidikan ialah salah satu sektor dalam menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Apabila ada kegagalan dalam pendidikan maka dapat berimplikasi pada kegagalan suatu bangsa. Menurut UU No. 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara".

Dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan nasional, telah direncanakan dan diterapkan beberapa kebijakan, salah satunya adalah dengan adanya perubahan kurikulum. Dalam UU No 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa "Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu". Beberapa perubahan kurikulum yang hingga saat ini sedang diterapkan secara bertahap, yaitu Kurikulum Merdeka.

Dalam Kurikulum Merdeka , siswa dituntut menjadi lebih aktif. Bukan hanya sebagai penerima materi, tetapi juga lebih berperan dalam mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki, serta mengeksplorasi semua sumber belajar yang ada, dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator lingkungan pembelajaran dan membangun komunitas pembelajaran. Menurut Mulyasa menjelaskan bahwa menjadi guru yang kreatif dan menyenangkan harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan pendekatan serta harus tepat memilih metode atau model pembelajaran yang akan diajarkan[1].

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang mengajarkan siswa bagaimana menggunakan konsep dan proses interaksi untuk menilai apa yang mereka ketahui, mengidentifikasi apa yang ingin diketahui, mengumpulkan informasi dan secara kolaborasi mengevaluasi hipotesisnya berdasarkan data yang telah dikumpulkan[2], [3]. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat membantu siswa untuk belajar menggunakan konsep apa yang mereka pahami dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Dalam PBL juga dibutuhkan kerjasama yang kuat antar siswa. Mereka akan bekerjasama dalam mengumpulkan informasi dan menemukan hipotesis permasalahan untuk kemudian secara bersama-sama saling menukar informasi untuk mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan yang sedang dianalisis. Prinsip-prinsip penerapan model Problem        Based Learning yaitu:

  • Melibatkan siswa bekerja pada masalah dalam kelompok kecil yang terdiri dari kurang lebih lima orang.
  • Guru membimbing siswa dalam penyelesaian masalah tersebut.
  • Masalah disiapkan sebagai konteks pembelajaran baru.
  • Analisis dan penyelesaian terhadap masalah itu menghasilkan perolehan pengetahuan dan keterampilan pemecahan masalah.
  • Permasalahan dihadapkan sebelum semua pengetahuan relevan diperoleh dan tidak hanya setelah membaca teks atau mendengar ceramah tentang materi subjek yang melatar belakangi masalah tersebut[4], [5]

Langkah Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pembelajaran berdasarkan masalah memiliki prosedur yang jelas dalam melibatkan siswa untuk mengidentifikasi permasalahan. Menurut Mohammad Nur, langkah-langkah atau tahapan pembelajaran model Problem Based Learning adalah sebagai berikut :

  • Tahap 1 : Mengorganisasikan siswa kepada masalah, yaitu menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menjelaskan logistik yang dibutuhkan, serta memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilihnya. Siswa merumuskan masalah yang akan dipecahkan
  • Tahap 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan masalah tersebut. Siswa merancang pemecahan masalah sesuai permasalahan yang telah dirumuskan
  • Tahap 3 : Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, yaitu mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan observasi/eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Siswa berdiskusi berbagi informasi setelah mencari dan mengumpulkan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah
  • Tahap 4 : Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya serta pameran, yaitu membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, poster, puisi dan model yang membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Siswa menampilkan karyanya/menjelaskan hasil kegiatan pemecahan masalahnya
  • Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, yaitu membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Siswa melakukan refleksi/evaluasi terhadap kegiatan peemecahan masalah yang telah dilakukan[6], [7]

Berdasarkan langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh Mohammad Nur, dapat disimpulkan langkah-langkah atau sintaks dalam menggunakan model PBL yaitu:

  • Pengenalan masalah kepada siswa berdasarkan materi yang diajarkan kepada siswa.
  • Siswa diorgaisasikan dalam beberapa kelompok untuk melakukan diskusi dalam penyelesaian masalah.
  • Hasil analisis kelompok siswa dipresentasikan kepada kelompok siswa yang lain.
  • Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi mengenai hasil penyelidikan yang dilakukan oleh siswa.

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) secara umum terdapat kelebihan serta kekurangan dalam setiap model pembelajaran, begitu pula dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berdasarkan masalah menurut Sanjaya dijabarkan sebagai berikut:

  • Kelebihan Model Pembelajaran PBL
  • Pemecahan masalah merupakan teknik yang bagus untuk memahami isi pembelajaran.
  • Pemecahan masalah dapat merangsang kemampuan siswa untuk menemukan pengetahuan baru bagi mereka.
  • Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
  • Pemecahan masalah dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuannya serta dapat digunakan sebagai evaluasi diri terhadap hasil maupun proses belajar.
  • Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk berlatih berfikir dalam menghadapi sesuatu.
  • Pemecahan masalah dianggap menyenangkan dan lebih digemari siswa.
  • Pemecahan masalah memberi kesempatan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata[8].
  • Kelemahan dari Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut :
  • Jika minat siswa kurang atau masalah kurang menarik siswa, maka siswa akan merasa enggan untuk mencoba.
  • Keberhasilan strategi pembelajaran berbasis masalah membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
  • Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari[8].

Dari fenomena tersebut dapat dilihat bahwa pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, oleh karena itu pemilihan model pembelajaran harus variatif, inovatif dan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini terdapat beberapa model yang dapat digunakan, salah satunya ialah model pembelajaran Problem Based Learning. Menjelaskan mengenai model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang dalam penyampaiannya dilakukan dengan cara mengajukan suatu permasalahan, menyajikan pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog yang berbasis kontekstual[9]. Selain itu model Problem Based Learning merupakan model yang digunakan untuk mendorong siswa berpikir kritis dan aktif dalam belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah- masalah di dunia nyata [10], [11].

Kelebihan Model Problem Based Learning yaitu (1) siswa secara langsung dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga pengetahuan siswa dapat terserap dengan baik, (2) siswa dilatih bekerja sama dengan siswa yang lain (3) siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber[12]. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ni Komang Udiyani dengan judul "Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Korespondensi"[13].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun