Mohon tunggu...
Arief Affandy
Arief Affandy Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nonton Film Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Tindakan Kelas

26 November 2023   13:02 Diperbarui: 26 November 2023   13:08 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan nontes. Tes dapat berbentuk lisan, tulisan (uraian dan objektif), dan tindakan. Nontes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus. Zainal Arifin (2013) menjelaskan pengertian jenis penilain hasil belajar sebagai berikut:

  • Tes Uraian

Disebut bentuk uraian karena menuntut peserta didik untuk menguraikan, mengorganisasikan, dan menyatakan jawaban dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya berbeda satu dengan lainnya. Tes uraian dibagi menjadi dua yaitu:

  • Uraian Terbatas: dalam menjawab soal, peserta didik harus mengemukakan hal-hal tertentu sebagai batas-batasnya, harus ada pokok- pokok penting yang terdapat pada sistematika jawabannya sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan dan dikehendaki dalam soalnya.
  • Uraian Bebas: peserta didik bebas menjawab soal dengan cara dan sistematika sendiri, mengemukakan pendapat sesuai dengan kemampuannya. Guru harus mempunyai acuan atau patokan dalam mengoreksi jawaban peserta didik nanti.
  • Tes Objektif

Tes objektif jawabannya antara benar dan salah, tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara jawaban yang telah disediakan, memberikan jawab singkat, dan melengkapi pernyataan atau pernyataan belum sempurna. Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk antara lain:

  • Benar-Salah (True-False) : adalah pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah.

Pilihan Ganda (Multiple Choice) : terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna yang sering disebut stem. Pilihan jawaban 

  • terdiri atas jawaban yang benar atau yang paling benar disebut kunci jawaban, dan kemungkinan jawaban salah yang dinamakan pengecoh (distractor atau decoy atau fails). Soal pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, da evaluasi.
  • Menjodohkan (Matching) : terdiri dari kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda, kolom soal dan kolom jawaban.
  • Jawaban Singkat (Short Answer) dan Melengkapi (Completion) : soal berupa suata kalimat tanya yang dapat dijawab dengan singkat dan kalimat pernyataan yang belum sempurna.
  • Tes Lisan

Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan.

  • Tes Perbuatan (Performance Test)

Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut jawaban peserta dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Alat yang digunakan dalam tes perbuatan adalah lembar pengamatan dan portofolio. Tes perbuatan sangat bermanfaat untuk memperbaiki kemampuan/perilaku peserta didik, karena secara objektif kesalahan- kesalahan yang dilakukan peserta didik dapat diamati dan diukur sehingga menjadi pertimbangan untuk praktik selanjutnya.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran hasil belajar merupakan suatu proses atau kegiatan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa sebagai peserta didik setelah melaksanakan suatu proses pembelajaran menggunakan alat ukur berupa tes dan nontes. Pengukuran hasil belajar akan menghasilkan atau dapat digunakan sebagai bahan untuk penilaian hasil belajar. Pengukuran hasil belajar lebih bersifat kuantitatif sedangkan penilaian hasil belajar bersifat kualitatif dari hasil belajar peserta didik.

  • Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
  • Pengertian

Problem based learning (PBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu 

permasalahan. Alur kerja peserta didik bergantung pada seberapa kompleks permasalahan yang diberikan. Sama halnya seperti project based learning, tingkat keberhasilan metode ini bergantung pada keaktifan peserta didiknya. Semakin aktif peserta didik memanfaatkan keterampilan berpikirnya, semakin besar peluang masalah untuk diselesaikan.

Model pembelajaran problem based learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran inovatif. Model pembelajaran ini dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa dimana siswa terlibat untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Dengan demikian, siswa akan dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.

Model problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menyajikan masalah sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran ini, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real word). Pembelajaran dengan model ini merupakan pembelajaran yang menantang peserta didik untuk "belajar bagaimana belajar" bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu terhadap pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan (Daryanto, 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun