Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Serpihan Hati Yang Tersisa

17 Oktober 2020   15:48 Diperbarui: 27 September 2023   20:22 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Saat itu usiaku sudah dua puluh lima. Dilingkungan ku, aku sudah dianggap gadis yang cukup dewasa  untuk berumah tangga,"
"Atas desakan keluarga dan kerabat, aku kemudian mengambil keputusan, menerima lamaran  yang datang"

Tapi aku tak pernah sanggup melupakan mu, membunuh cinta ku, dan mengusir mu dari hati ku."  

Namamu tetap ada, tersimpan disana, jauh di relung jiwa "Sejak hari itu, kujalani hidup sebagai wanita biasa, dengan kenangan yang tersisa,  pada sebuah nama, seraut wajah, yang kucari bayangan nya disekitar ku, dan selalu ku ingat, sampai akhir hayat,"    Ketahuilah, sampai hari ini pun, aku tak  pernah  berupaya melupakan mu.  

Cintaku,  


" Ingatlah aku sepanjang hidup mu, sebutlah aku dalam doa mu," Meskipun kisah kasih  kita tak pernah  sampai ke pelaminan, aku bahagia, karena pada akhirnya aku tau, ternyata kita saling mencintai  dan saling  merindukan,  meski berjauhan" -
Dari  Ku , :
----------------------------------------------------
Surat itu ditulis nya tanpa nama dan tanda - tangan, hanya ada cap bibir di akhir halaman.

Akh, Cinta, sekejam inikah?


Cinta,: tahukah kamu, meski  kami tak hidup bersama, hanya sekedar kabar bahwa dia baik - baik saja, itu sudah cukup membuat hati ku lega?


 Tahukah kamu, meski kami tak pernah lagi bicara dan kontak via telpon , sejak kami bertemu muka di Ramayana, makan siang bersama, di tahun 2011, dulu, tapi jika  kudengar berita tentang nya, sampai hari ini, dada ku masih tetap bergemuruh dan merasakan kebahagiaan yang sama,?

Kebahagiaan hidup yang saat itu di jalani nya.  Tahukah kamu, meski raga kami tak saling memiliki , tapi jiwa dan hati kami tetap terikat dan merasa dekat sampai hari ini? Tahukah kamu bahwa kami masih saling mengingat, saling mendoakan, dan saling merindu?

Dan sekarang? Dia telah pergi,.....

Tuhan telah memanggil nya. Maut telah merenggut segala nya. memisahkan antara ruh dengan jasad nya.  Antara kehidupan singkat nya di alam fana,  dengan berpindah tempat ke alam barzakh. Dari rumah sederhana nya di atas  tanah,  ke rumah abadi , dalam perut bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun