Begitulah kepercayaan sang Ayah yang adalah seorang Tionghoa.Â
Di masa kecilnya, satu-satunya teman misterius Gayatri adalah Zasil. Bagaimana disebut misterius? Karena kehadirannya yang ternyata hanya bisa dilihat oleh Arun, nama panggilan untuk Arundaya Gayatri.Â
Juga masa kemunculannya hanya kala hari menjelang gelap. Hal lainnya yang saya baca tentang kisah di bab 1ini adalah adanya kematian beruntun yang dialami keluarga-keluarga yang dikunjungi Zasil. Mungkinkah di sini yang dimaksud dengan Berdansa  dengan Kematian? Dari judul bab 1? Entah. Saya sampai pada kesimpulan itu.
Kisah tragis lainnya adalah adanya kematian yang menimpa ayah Arun pada saat dia berusia 12 tahun. Juga bencana yang menimpa desanya banjir dan mendatangkan banyak kematian orang-orang di desanya. Termasuk ibu yang dikasihinya.Â
Setelah bencana ini, Arun yang berhasil selamat, mengalami hilang ingatan. Bab selanjutnya kisah Arun dapat teman-teman baca di novel tersebut ya, Berdansa dengan Kematian yang ditulis dengan baik oleh Acek Rudy.Â
Jangan minta saya ceritakan semuanya ya. Anda harus membacanya sendiri. Itu lebih baik.
Hal menarik lainya dari novel ini adalah adanya bagian glosarium. Pertama yang saya baca adalah bagian ini. Ada di bagian belakang buku.Â
Saya banyak belajar berbagai istilah baru dalam glosarium ini yang tentunya berkaitan dengan banyak hal. Ada budaya Jawa dan pula budaya Tionghoa. Hal-hal baru bagi saya. Jadi jangan lewatkan novel ini ya.Â
Novel ini masih ada kelanjutannya di seri 2. Semoga segera terbit juga ya Pak Rudy. Maafkan keterbatasan temanmu ini sehingga tidak bisa mendukung sepenuhnya penyusunan dan penulisan novel ini.Â