Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menikmati Budaya Jawa dan Tionghoa dalam Buku Berdansa dengan Kematian

13 Mei 2023   22:33 Diperbarui: 14 Mei 2023   07:18 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdansa dengan Kematian. Sebuah judul buku yang menarik. Menggugah rasa ingin tahu. Tentang apa kira-kira isinya. Ini buku novel misteri pertama yang saya miliki. Perlu keberanian dari dalam diri saya untuk mencoba membaca isinya. 

Pak Rudy sangat baik dalam mengemas isi novel ini. Bagaimana saya bisa tahu? Saya membaca bab pertama saja sudah terasa hanyut dalam ceritanya. Kira-kira apa saya sanggup menyelesaikan isi buku tanpa terbayang-bayang adegan seram di dalamnya? 

Saya tidak tahu dan tak berani menjanjikan apapun. Pak Rudy juga tahu itu. Ada baiknya saya bagikan ya bab pertama kisah buku ini. Saya membacanya dengan sungguh-sungguh. Bab 1, done.

Dokpri
Dokpri

Bab 1 ini berjudul sama dengan bukunya, Berdansa dengan Kematian. Kata berdansa buat saya bernuasa romantis. Namun kata kematian bernuansa magic dan misteri. Sebuah misteri kehidupan yang banyak ditanyakan orang lain. 

Lanjut ke isi buku. Dalam novel ini khususnya ba 1, saya melihat adanya kebahagiaan yang diharapkan dalam kelahiran seorang anak perempuan namun kisahnya menggambarkan kebalikannya. Banyak tragedi kematian mengiringi perjalanan hkdupnya hingga usia 12 tahun.

Bukan hal yang diinginkan memiliki kenangan tak baik dengan keluarga. Saat anak yang lahir di bulan kembar ini harus mendapati keanehan-keanehan yang tidak dimengertinya sepanjang masa kecilnya. Hanya menjalani kehidupan dan itu terjadi di hadapan. 

Menjadi anak perempuan yang kurang diharapkan oleh sang ayah, Go Arundaya Gayatri harus menempuh kehidupan yang tak sesuai bayangam kedua orang tuanya.

Sang ayah mengharapkan anak lelaki namun yang lahir anak perempuan. Sang ibu mengharapkan dia menjadi anak perempuan yang berkuasa sesuai namanya, namun kenyataannya dia tak punya banyak teman. Bukankah ini ironis?

Dalam budaya Jawa, demikian Pak Rudy menuliskan dalam novel ini arti nama Gayatri dalam budaya Jawa adalah perempuan yang berkuasa. Kelahiranmya di bulan Kembar menurut penanggalan Imlek menggambarkan betapa dia adalah akan menjadj anak yang spesial dalam hal prestasi.

Begitulah kepercayaan sang Ayah yang adalah seorang Tionghoa. 

Di masa kecilnya, satu-satunya teman misterius Gayatri adalah Zasil. Bagaimana disebut misterius? Karena kehadirannya yang ternyata hanya bisa dilihat oleh Arun, nama panggilan untuk Arundaya Gayatri. 

Juga masa kemunculannya hanya kala hari menjelang gelap. Hal lainnya yang saya baca tentang kisah di bab 1ini adalah adanya kematian beruntun yang dialami keluarga-keluarga yang dikunjungi Zasil. Mungkinkah di sini yang dimaksud dengan Berdansa  dengan Kematian? Dari judul bab 1? Entah. Saya sampai pada kesimpulan itu.

Kisah tragis lainnya adalah adanya kematian yang menimpa ayah Arun pada saat dia berusia 12 tahun. Juga bencana yang menimpa desanya banjir dan mendatangkan banyak kematian orang-orang di desanya. Termasuk ibu yang dikasihinya. 

Setelah bencana ini, Arun yang berhasil selamat, mengalami hilang ingatan. Bab selanjutnya kisah Arun dapat teman-teman baca di novel tersebut ya, Berdansa dengan Kematian yang ditulis dengan baik oleh Acek Rudy. 

Dokpri
Dokpri

Jangan minta saya ceritakan semuanya ya. Anda harus membacanya sendiri. Itu lebih baik.

Hal menarik lainya dari novel ini adalah adanya bagian glosarium. Pertama yang saya baca adalah bagian ini. Ada di bagian belakang buku. 

Saya banyak belajar berbagai istilah baru dalam glosarium ini yang tentunya berkaitan dengan banyak hal. Ada budaya Jawa dan pula budaya Tionghoa. Hal-hal baru bagi saya. Jadi jangan lewatkan novel ini ya. 

Dokpri
Dokpri

Novel ini masih ada kelanjutannya di seri 2. Semoga segera terbit juga ya Pak Rudy. Maafkan keterbatasan temanmu ini sehingga tidak bisa mendukung sepenuhnya penyusunan dan penulisan novel ini. 

Bahkan ketika saya dihubungi untuk dicantumkan nama sebagai salah satu tokoh novel, saya belum bersedia karena berbagai alasan, maafkan saya ya. Walaupun sebenarnya nama itu universal dan siap saja boleh memakainya. Namun Pak Rudy yang sangat sopan meminta ijin pada saya lebih dulu, saya merasa tersanjung. 

Saya tetap akan mendukung semangat menulis novel yang Pak Rudy miliki. Saya tahu ada hal baik ingin Pak Rudy sampaikan melalui novel ini. Semoga terus semangat ya.

Salam fiksi

...

Writenby Ari budiyanti

13 Mei 2023

14-2.551

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun