Ketika ia hendak mengambil satu barangnya di tempat barang yang cukup tinggi, ia tidak bisa karena terlalu berat dan herannya semua orang yang duduk disitu, sedikitpun tidak ada yang peka dan mau menolongnya. Ia mencoba lagi dan tetap tidak bisa.Â
Tia sempat panik sejenak namun ia menyadari ada pertolongan Tuhan senantiasa. Seorang bapak penjual asongan menolongnya mengambil barang-barangnya satu persatu. Ia tidak memintanya, tapi Tuhan mengutus bapak tersebut untuk menolongnya.Â
Tia mengucapkan terimakasih. Lalu dia membawa barang-barang tersebut ke pintu gerbong dan beberapa orang di dekat pintu gerbong membantunya membawa barang-barang tersebut bahkan mau memberikan tempat padanya.Â
Salah satu dari mereka mengatakan, "Tenang mbak, nanti saya akan Bantu mbak menurunkan barang-barang ini. Jangan kawatir." Bahkan orang tersebut menghimbau orang-orang di sekelilingnya, yang ternyata keluarganya, untuk memberi Tia kesempatan turun lebih dulu dengan barang-barangnya. Tia merasa sangat terharu dengan pertolongan Tuhan melalui orang-orang tersebut.
"Tuhan, terimakasih lagi atas kemurahan hatiMu yang mengelilingiku melalui orang-orang yang berbuat baik padaku, orang-orang yang tidak kukenal." Kembali ucapan syukur dan doa dinaikannya pada Tuhan yang telah mengasihinya dan menunjukkan kemurahan hati padanya.Â
Kalau Tuhanku adalah Allah yang murah hati, tentunya, aku harus menjadi umatNya yang juga murah hati dan menabur banyak kebaikan pada orang-orang di sekitarku, bahkan orang-orang yang tidak kukenal sekalipun.Â
Akhirnya Tia sampai di stasiun kota kelahirannya dan orang tersebut menepati janjinya, menolongnya menurunkan semua barangnya. Ibunya terkasih sudah menjemputnya dan meminta pak tukang becak untuk membantu Tia membawa barang-barangnya sampai ke rumah.
Perjalanan kali ini sungguh-sungguh menolongnya belajar banyak hal. Khususnya mengalami kemurahan hati Tuhan, yang sudah mengasihinya. Â "Aku yakin, Tuhan menunjukan kemurahan hati padaku dan Tuhan mau aku juga bermurah hati pada orang-orang disekelilingku.Â
Tuhan tolonglah aku menjadi saluran berkat bagi orang lain, siapapun dan dimanapun aku berada, agar kemurahan hatiMu dapat mereka rasakan melalui aku, amin"
....
Written by Ari Budiyanti, 11 Agustus 2008