Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bunga Pukul Empat, Pilihan Tanaman Hias yang Tepat

19 September 2020   22:18 Diperbarui: 22 September 2020   16:35 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum pandemi, saya juga rutin membagikan biji tanaman bunga ini pada murid-murid saya di kelas. Kami menanamnya di rumah masing-masing.

***

Itulah beberapa alasan mengapa saya menyarankan pada Anda untuk menanam bunga pukul empat. 

Selain itu, binga pukul empat mempunyai banyak varian warna. Anda tinggal pilih saja salah satu atau semuanya ditanam di taman.

Kalau saya hanya punya satu warna bunga saja yaitu kuning. Semerbak bunganya saat bermekaran membiag mata tak ingin berhenti memandang. 

Bahkan bunga ini pernah menginspirasi saya berpuisi. Berikut ini puisi saya

Dokpri
Dokpri
Bunga Pukul Empat (Sebuah Nada Jiwa)

Aku indah saat petang ..
Saat siang ku terhalang..
Kau kan lihat ku bagai layu..
Seolah tak ada asa bergelayut..

Warna warniku secerah mentari
Semarakku mewangi saat kau dekati
Dan ku tahu pasti waktu berbagi
Keindahan pemberian tak terperi..

Setiap jiwa pun demikian..
Memiliki nadanya sendiri..
Ada banyak nada dalam lagu jiwa
Namun ada lagu yang selalu mendominasi..

Apakah jiwa mu berlagu ceria
Ataukah selalu bernada sendu
Semua saling berganti
Saling mengisi bergantinya hari

Namun sang jiwa selalu berada di penantian
Atas kekekalan di ujung nya nanti..
Apakah ingin kau tebarkan nada jiwamu
Apakah ceriamu ..
Ataukah sendumu..
Kau yang memilih..
Mewarnai dunia ini dengan semua nada..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun