Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bunga Pukul Empat, Pilihan Tanaman Hias yang Tepat

19 September 2020   22:18 Diperbarui: 22 September 2020   16:35 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga pukul empat atau Mirabilis jalapa adalah salah satu jenis tanaman hias yang mudah dirawat. Ini beberapa alasan yang bisa saya berikan untuk Anda, mengapa harus memilih bunga pukul empat.

1. Mudah ditanam dan tumbuh

Bunga pukul empat menghasilkan biji berwarna hitam legam. Biji inilah yang ditanam dan akan menjadi calon tanaman baru.

Biji bunga pukul empat. Dokpri
Biji bunga pukul empat. Dokpri
Biji ini tinggal kita sebar ke permukaan tanah, bisa dalam pot atau langsung di halaman rumah.  Berikan air secukupnya dan dalam beberapa hari akan muncul tunas atau calon tanaman.

2. Perawatannya mudah

Setelah tanaman ini bertunas, berikan perawatan sederhana dengan menyiraminya cukup satu hari sekali. Saya biasanya hanya menyiramnya sore hari saja.

Tanaman bunga pukul empat di pot. Dokpri
Tanaman bunga pukul empat di pot. Dokpri
Saya menanamnya menggunakan tanah yang langsung dicampur pupuk kandang. Saya membelinya di toko tanaman.

3. Bunganya banyak dan harum

Jika berhasil merawatnya dengan baik, tanaman ini sungguh "murah hati".  Itu istilah saya saja. Bunganya dalam satu tanaman bisa mekar sangat banyak. Anda bisa lihat dalam video youtube singkat yang saya buat dan cantumkan di bagian atas artikel.

Bunga dan biji. Dokpri
Bunga dan biji. Dokpri
Setiap bunga juga mengeluarkan aroma yang harum. Jadi kalau mekar banyak, pasti bisa bayangkan keharumannya. 

4. Bunga mekar di sore hari hingga malam.

Keunikan bunga ini adalah mekar sore hari. Jadi jika Anda bekerja hingga sore, pulang kerja, bisa menikmati bunga-bunga bermekaran.

Selain itu bunga ini mekar bertahan sampai malam hari. Jadi jeda waktunya cukup panjang. Anda bisa puas menikmati keindahannya bersama keluarga

Dokpri
Dokpri
5. Biji bunganya tahan lama.

Biji bunga ini juga cukup keras dan tahan lama. Saya mempunyai kebiasaan menyimpan biji bunga. Lalu kalau sudah cukup banyak bisa sewaktu-waktu dibagikan ke teman yang minta

Biji bunga siap kirim teman. Dokpri
Biji bunga siap kirim teman. Dokpri
Biji ini bisa disimpan berbulan-bulan dalam keadaan kering. Saya sudah membuktikannya. Setelah sekian lama disimpan, saat ditanam masih mau tumbuh. 

Sebelum pandemi, saya juga rutin membagikan biji tanaman bunga ini pada murid-murid saya di kelas. Kami menanamnya di rumah masing-masing.

***

Itulah beberapa alasan mengapa saya menyarankan pada Anda untuk menanam bunga pukul empat. 

Selain itu, binga pukul empat mempunyai banyak varian warna. Anda tinggal pilih saja salah satu atau semuanya ditanam di taman.

Kalau saya hanya punya satu warna bunga saja yaitu kuning. Semerbak bunganya saat bermekaran membiag mata tak ingin berhenti memandang. 

Bahkan bunga ini pernah menginspirasi saya berpuisi. Berikut ini puisi saya

Dokpri
Dokpri
Bunga Pukul Empat (Sebuah Nada Jiwa)

Aku indah saat petang ..
Saat siang ku terhalang..
Kau kan lihat ku bagai layu..
Seolah tak ada asa bergelayut..

Warna warniku secerah mentari
Semarakku mewangi saat kau dekati
Dan ku tahu pasti waktu berbagi
Keindahan pemberian tak terperi..

Setiap jiwa pun demikian..
Memiliki nadanya sendiri..
Ada banyak nada dalam lagu jiwa
Namun ada lagu yang selalu mendominasi..

Apakah jiwa mu berlagu ceria
Ataukah selalu bernada sendu
Semua saling berganti
Saling mengisi bergantinya hari

Namun sang jiwa selalu berada di penantian
Atas kekekalan di ujung nya nanti..
Apakah ingin kau tebarkan nada jiwamu
Apakah ceriamu ..
Ataukah sendumu..
Kau yang memilih..
Mewarnai dunia ini dengan semua nada..

Bukan puisi cinta
Hanya lagu jiwa
Bunga pukul empat

Ditulis oleh : Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

....

Bisa juga Anda baca di sini

...

Semoga ulasan sederhana saya bisa memotivasi Anda untuk mencoba menanam bunga pukul empat. 

Salam lestari

..

Written by Ari Budiyanti

19 September 2020

Artikel ke 1049


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun