Sebelum pandemi, saya juga rutin membagikan biji tanaman bunga ini pada murid-murid saya di kelas. Kami menanamnya di rumah masing-masing.
***
Itulah beberapa alasan mengapa saya menyarankan pada Anda untuk menanam bunga pukul empat.Â
Selain itu, binga pukul empat mempunyai banyak varian warna. Anda tinggal pilih saja salah satu atau semuanya ditanam di taman.
Kalau saya hanya punya satu warna bunga saja yaitu kuning. Semerbak bunganya saat bermekaran membiag mata tak ingin berhenti memandang.Â
Bahkan bunga ini pernah menginspirasi saya berpuisi. Berikut ini puisi saya
Aku indah saat petang ..
Saat siang ku terhalang..
Kau kan lihat ku bagai layu..
Seolah tak ada asa bergelayut..
Warna warniku secerah mentari
Semarakku mewangi saat kau dekati
Dan ku tahu pasti waktu berbagi
Keindahan pemberian tak terperi..
Setiap jiwa pun demikian..
Memiliki nadanya sendiri..
Ada banyak nada dalam lagu jiwa
Namun ada lagu yang selalu mendominasi..
Apakah jiwa mu berlagu ceria
Ataukah selalu bernada sendu
Semua saling berganti
Saling mengisi bergantinya hari
Namun sang jiwa selalu berada di penantian
Atas kekekalan di ujung nya nanti..
Apakah ingin kau tebarkan nada jiwamu
Apakah ceriamu ..
Ataukah sendumu..
Kau yang memilih..
Mewarnai dunia ini dengan semua nada..