Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pentingnya Mencintai Menulis (Sebuah Kisah)

27 Agustus 2020   06:23 Diperbarui: 27 Agustus 2020   14:33 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini saya melihat data penulisan di akun Kompasiana. Saya mendapati angka bulat, yaitu 600 pada data artikel pilihan editor. Lumayan juga. Total semua karya saya 1.004. Tulisan pagi ini menjadi yang ke 1.005.

Dokpri
Dokpri
Perjalanan menulis saya di Kompasiana sudah pernah saya tuliskan kisahnya di artikel ke 999 yang akan sedikit saya singgung di sini. Perihal tulis menulis, saya memang melihat pencapaiannya, namun tidak menyurutkan semangatnya.

Ambil contoh artikel saya tentang bunga artifisial yang saya tulis sudah pada bulan Juni 2019. Sudah 1 tahun lebih dan saya lihat jumlah viewer tidak bertambah lagi. Waktu saya abadikan dengan tangkapan layar, hanya tertulis view 36. Buat saya 1 tahun itu lama.

Dokpri. Tangakapan layar per 26 Agustus 2020
Dokpri. Tangakapan layar per 26 Agustus 2020
Artikel tersebut juga memuat banyak sekali gambar bunga artifisial cantik hasil foto saya sendiri dalam sebuah acara sekolah. Namun apakah pencapaian itu mematahkan semangat menulis saya?

Jumlah view yang sedikit dan tidak adanya label dari admin Kompasiana sebagai artikel pilihan editor, bukan alasan bagi saya untuk patah semangat apalagi sampai saya tidak menghargai tulisan sepi pembaca ini.

Tidak pernah ada dalam pikiran saya untuk meremehkan hasil karya saya sendiri. Saya tetap menghargainya. Itu buah karya saya pribadi, murni. Kalau bukan saya sendiri yang mengapresiasi, lalu siapa? Mulailah menghargai hasil karya sendiiri, itu prinsip saya.

Karena alasan itulah, saya juga memberi motivasi penyemangat pada para rekan yang bergabung di Kompasina. Menulis saja terus. Jika pembaca artikelmu masih sedikit saja sekarang, tetaplah giat menulis. Jangan berhenti dan tawar hati.

Artikel yang sepi pengunjung ini biarlah tetap berada di sana. Saya tidak pernah berniat menghapusnya. Ini memberi saya sebuah jejak perjalanan penulisan pada sejarah kehidupan yang saya torehkan tentang diri saya.

Terbukti dengan keberhasilan saya melaju terus menulis hingga pada artikel ke 999, mendapat pengalaman baru yang mengejutkan. Di luar dugaan saya, ternyata kekonsistenan saya dalam semangat menulis dan terus menulis, membuat banyak kompasianer mengunjungi tulisan tersebut.

Dokpri. Tangkapan layar HP per 26 Agustus 2020
Dokpri. Tangkapan layar HP per 26 Agustus 2020
Pencapaian artikel ke 999 memberi saya pengalaman manis dengan vote terbanyak dibandingkan artikel saya yang lainnya yaitu 79. Ini jumlah votenya saja sampai 2 kali lipat lebih dari total view artikel bunga artifisial yang tertulis 36.

Bahkan para kompasianer yang memberikan komentar tercatat ada 43 komentar. Sementara jumlah keseluruhan viewnya ada 417 yang didapat dalam hitungan hari, bukan bulan atau tahun.

Mungkin bagi pembaca tulisan ini, itu hal biasa. Ada yang vote artikelnya sampai 80 ke atas. Saya ikut senang. Saya ikut bangga. Namun saya sedang mencoba membandingkan tulisan saya dengan tulisan saya yang lainnya. Bukan membandingkan dengan tulisan orang lain.

Yang terpenting adalah teruslah belajar, teruslah membaca, teruslah menulis, jangan berhenti terlalu lama. Berhenti sejenak, boleh jika lelah atau sibuk. Itu pernah juga saya alami. Kompasiana sebagai salah satu wadah tulisan Anda.

Jika jumlah viewer artikel Anda sekarang masing puluhan, bahkan belum sampai angka 50, saya pernah mengalaminya juga. Tetap saja semangat, tetap saja menulis. Ini dorongan semangat dari saya.

Saya juga senang mendapat banyak respon dari rekan-rekan kompasianer dalam kolom komentar. Saya dulu cepat sekali membalas komentar. Namun semenjak diberlakukan PJJ, kedua tangan saya mendapat tugas ekstra lebih banyak dibanding sebelumnya. Terutama dalam hal ketik mengetik.

Saya mengalami kaku pada jari-jari saya dan seperti kesemutan. Maka dari itu saya mengurangi penggunaan HP. Saya akan membuka laptop untuk membalas komentar semua rekan kompasianer 1 kali dalam 1 minggu. Jadi saya rapel.

Mohon maaf untuk keterlambatan saya dalam merespon setiap komentar yang dibubuhkan dalam artikel saya. Pada waktu saya buka Kompasiana di laptop, saya pasti akan berusaha membalas semua komentar dari semua rekan.

Jika masih ada yang terlewat belum saya balas, mohon berkenan memaaafkan saya ya. Komentar rekan Kompasianer bagi saya juga satu bentuk apresiasi khusus. Artinya artikel saya telah mengundang perhatian dan rekan kompasianer berkenan menyediakan waktu untuk merespon dalam komentar. Terimakasih untuk waktu yang diberikan. Saya sangat mengahargainya.

Ini suatu hal yang indah buat saya. Terimakasih banyak. Sampai tulisan ini saya buat, kedua tangan saya masih ada mengalami gangguan. Namun saya tetap mencoba terus menulis di Kompasiana karena itu hal yang sangat saya sukai.

Melakukan satu hal yang menjadi passion kita, tentunya akan sangat menyenangkan. Terlebih jika kita melakukannya dengan hati senang apalagi bisa menginspirasi orang. Jadi pagi ini saya ingin mengajak para pembaca untuk terus saja menulis.

Jika menulis itu adalah passion Anda, tekunlah dalam melakukannya. Konsistenlah dalam menayangkan karya Anda. Betapa ternyata  mencintai aktivitas menulis itu bagi saya adalah hal yang sangat penting. 

Salam inspirasi pagi. Salam literasi

Written by Ari Budiyanti
27 Agustus 2020
Artikel ke-1005

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun