Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Singkong, Bahan Pangan Lokal Bernutrisi Pengganti Nasi

23 Februari 2020   12:00 Diperbarui: 23 Februari 2020   12:03 7687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja Anda bisa melihat hal ini saat mengunjungi toko-toko makanan atau supermarket. Aneka olahan singkong berupa keripik singkong bisa Anda dapati dengan berbagai rasa. 

Singkong juga menjadi pilihan pengganti nasi terutama pada masyarakat di kampung. Misalnya dijadikan aneka makanan tradisional seperti cimplung. Makanan ini biasanya disukai saat bulan puasa untuk dijadikan alternatif makanan takjil. Cimplung ini dibuat dengan cara merebus singkong dengan gula Jawa, garam dan daun pandan. Apakah Anda pernah menikmati makanan ini?

Sumber foto IDN times.
Sumber foto IDN times.
Masyarakat di daerah Gunung Kidul, bahkan mengolah singkong ini menjadi makanan bernama gatot yang biasa disajikan bersama sayur. Jadi makanan gatot ini  fungsinya sebagai pengganti nasi. Bahkan dari sumber yang saya baca ada sejarahnya pemberian nama gatot ini. Berikut ini saya kutipkan dari artikel di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Gunung Kidul.

Gatot merupakan makanan tradisional asli gunung kidul, yang biasanya dimakan dengan sayuran sebagai pengganti nasi. Makanan ini menjadi makan yang sangat di favorit masyarakat Gunung Kidul karena rasanya manis, lezat, dan gurih. Nama gatot diambil dari singkatan Gagal Total karena sulitnya menghasilkan panen pada atau gagal panen, makanan ini di buat untuk mengantikan beras yang berbahan dasar Gaplek (ketela yang dikeringkan) karena gagal panen.

Berikut ini adalah gambar makanan gatot yang banyak dikonsumsi masyarakat di kampung. Termasuk oleh saya di masa kecil saya. 

Gatot. Sumber foto Dinas Koperasi dan UKM Gunung Kidul.
Gatot. Sumber foto Dinas Koperasi dan UKM Gunung Kidul.
Singkong merupakan bahan pangan lokal bernutrisi yang layak dikembangkan dan diperhitungkan sebagai makanan pengganti nasi. Kalau banyak daerah di Indonesia banyak memproduksi singkong, tentunya ada lebih banyak jenis makanan tradisional di daerah-daerah. 

Saya tidak bisa menuliskan semuanya dalam satu artikel. Sekalipun singkong tidak mengandung protein, setidaknya daun singkong bisa dijadikan sumber protein nabati. Jadi, apakah Anda memutuskan untuk mengkonsumsi singkong dan menanamnya di halaman rumah Anda? 

Mari kita kembangkan bahan pangan lokal di negeri sendiri. 

Sumber: 

1. Wikipedia Ketela_pohon

2. Dinas Koperasi dan UKM Gunung Kidul: kuliner-gatot.

..

Ditulis oleh Ari Budiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun