Singkong termasuk salah satu bahan makanan yang banyak dihasilkan dan dikonsumsi di Indonesia. Singkong mengandung kadar karbohidrat tinggi sehingga bisa dijadikan makanan pengganti nasi. Selain itu singkong ini juga bisa diolah menjadi aneka makanan. Pengolahan singkong mulai dari teknik sederhana seperti direbus dan digoreng hingga diolah menjadi tepung atau keripik singkong.Â
Bagian yang bermanfaat lainnya dari tanaman singkong adalah daun singkong. Daun singkong juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber sayuran bergizi. Jika Anda beli masakan padang, biasanya ada sayuran khas yaitu daun singkong rebus. Selain itu juga bisa dijadikan sayuran yang dimasak dengan kuah santan atau yang lainnya. Di kampung, tanaman singkong biasa dijadikan tanaman pagar di tepian rumah.
Mari kita lihat nutrisi apa saja yang ada pada singkong. Singkong yang dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, mempunyai nama latin Manihot utilissima.  Tanaman singkong termasuk  perdu tahunan tropika dan subtropika. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat.Â
Kandungan nutrisi pada singkong menurut Wikipedia adalah sebagai berikut.
Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:
- Kalori 121 kal
- Air 62,50 gram
- Fosfor 40,00 gram
- Karbohidrat 34,00 gram
- Kalsium 33,00 miligram
- Vitamin CÂ 30,00 miligram
- Protein 1,20 gram
- Besi 0,70 miligram
- Lemak 0,30 gram
- Vitamin B1Â 0,01 miligram
Sedangkan daun singkong yang banyak dijadikan sayuran pada masakan Sunda dan masakan Padang memiliki nutrisi sebagia berikut
Nutrisi Satuan Kadar
Proteingram6.8Kalsiummg165Fosformg54Besimg2.0Vitamin AIU11000Vitamin Cmg275
Berikutnya saya akan membahas mengenai pengolahan singkong. Saya sudah sebutkan salah satu cara sederhana dengan merebus singkong menjadi singkong rebus seperti gambar ilustrasi artikel ini. Selain itu singkong bisa juga digoreng dan langsung dimakan sebagai singkong goreng. Ini cara mudah lainnya mengolah singkong.
Bagi orang-orang yang lapar, bisa menjadikan singkong sebagai makanan pengganti nasi yang bisa dimakan dengan cepat dan praktis. Setidaknya cukup mengenyangkan untuk jangka waktu cukup panjang.Â
Singkong juga bisa diolah menjadi keripik singkong. Masyarakat banyak yang menjadikan keripik singkong sebagai produk andalan sebagai aneka camilan dengan berbagai rasa.Â
Tentu saja Anda bisa melihat hal ini saat mengunjungi toko-toko makanan atau supermarket. Aneka olahan singkong berupa keripik singkong bisa Anda dapati dengan berbagai rasa.Â
Singkong juga menjadi pilihan pengganti nasi terutama pada masyarakat di kampung. Misalnya dijadikan aneka makanan tradisional seperti cimplung. Makanan ini biasanya disukai saat bulan puasa untuk dijadikan alternatif makanan takjil. Cimplung ini dibuat dengan cara merebus singkong dengan gula Jawa, garam dan daun pandan. Apakah Anda pernah menikmati makanan ini?
Gatot merupakan makanan tradisional asli gunung kidul, yang biasanya dimakan dengan sayuran sebagai pengganti nasi. Makanan ini menjadi makan yang sangat di favorit masyarakat Gunung Kidul karena rasanya manis, lezat, dan gurih. Nama gatot diambil dari singkatan Gagal Total karena sulitnya menghasilkan panen pada atau gagal panen, makanan ini di buat untuk mengantikan beras yang berbahan dasar Gaplek (ketela yang dikeringkan) karena gagal panen.
Berikut ini adalah gambar makanan gatot yang banyak dikonsumsi masyarakat di kampung. Termasuk oleh saya di masa kecil saya.Â
Saya tidak bisa menuliskan semuanya dalam satu artikel. Sekalipun singkong tidak mengandung protein, setidaknya daun singkong bisa dijadikan sumber protein nabati. Jadi, apakah Anda memutuskan untuk mengkonsumsi singkong dan menanamnya di halaman rumah Anda?Â
Mari kita kembangkan bahan pangan lokal di negeri sendiri.Â
Sumber:Â
1. Wikipedia Ketela_pohon
2. Dinas Koperasi dan UKM Gunung Kidul: kuliner-gatot.
..
Ditulis oleh Ari Budiyanti
23 Februari 2020
Tulisan ini dibuat untuk diikutsertakan dalam event Sambung Menyambung Menjadi Konten.
Saya bagian dari Tim Trio Mawar Berduri yang terdiri dari :
Derby Asmaningrum
Ari Budiyanti
Dewi Leyly
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H