Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Din and Dan

29 November 2019   20:45 Diperbarui: 13 Maret 2020   19:47 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepasang bunga Wijaya Kusuma. Photo by Ari

Dinda menatap ke arah Dinda " Aku mau pamitan sama om, tante dan kak Dayu ya"

Dinda meninggalkan Dodi dan Dandi di teras rumah.

"Kau jaga Dinda baik-baik. Ingat, aku mengawasimu. Jangan pernah menyakiti hatinya. Aku sudah menganggap Dinda seperti adikku" kata Dandi dengan nada tegasnya. 

Dodi mengangguk. "Aku pasti menjaganya. Terimakasih" 

Kata terimakasih dari Dodi menyiratkan makna, sebagai sesama lelaki dewasa, Dodi tahu kalau rasa yang dimiliki Dandi lebih dari sekedar menganggap Dinda sebagai adik. Tapi dia tak ingin membahasnya. Dodi tak ingin menyakiti hati Dandi.

"Aku udah siap" kata Dinda yang sudah berada di teras rumah. "Tante pesan, kamu udah dibuatkan sarapan di ruang makan. Aku pergi dulu ya Dan" Dandi hanya mengangguk. Di melepas pergi dua sejoli.

"Ah rasa, mengapa kau membuatku sesakit ini

Bila aku harus melepas pergi sebuah mimpi 

Tak bisakah aku sekedar berbagi

Oh mengapa menjadi sepahit ini"

Aku  baru saja berpuisi ya, keluh Dandi. Mengapa patah hati ini membuatkan jadi berpuisi, bukankah aku tak pernah berpuisi sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun