Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pulang (Aku Rindu Ayah dan Bunda)

1 Juni 2019   11:47 Diperbarui: 1 Juni 2019   12:30 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Adenium. Photo by Ari

Tak terasa perjalanan sudah hampir dua jam. Kota Bekasi sudah di depan mata. Perjalanan meninggalkan kota tempatku menuntut Ilmu dan mencari nafkah. 

Bayangan Bunda dan Ayah terus membayang. Sebagai anak tunggal, kedatanganku mengunjungi mereka pasti sangat dinantikan. Aku memberi tanda untuk berhenti ketika sudah dekat rumah. 

Rumah Ayah Bunda, dekat jalan raya, ada halaman kecil dengan bunga-bunga yang Bunda rawat. Dulu, Ayah dan Bunda merawat bunga-bunganya berdua. 

Kadang aku ikut membantu. Namun sekarang, hanya Bunda saja yang merawat saat masih lelah. Memang tidak seperti sebelumnya saat merawat bunga-bunga bersama ayah. 

Tapi Bunda tetap berusaha sebaik mungkin merawat bunga-bunga tumbuh. Menyiraminya dengan air setiap sore, apalagi hujan sedang tak kunjung turun. 

Bunga-bunga Adenium atau Kamboja Jepang, nampak sedang berbunga dihalaman depan rumah Ayah Bunda. Menyambut kedatanganku. Setahun tidak pulang ke rumah sama sekali, kadang aku pikir keterlaluan namun aku bisa apa. Aku harus fokus belajar dan mencari uang. 

Waktu liburan, justru banyak lowongan pekerjaan part time yang membuatku bisa dapat cukup banyak uang. Seminggu beberapa kali, aku masih menelepon Ibu dan berkirim pesan setiap hari. 

Akhirnya kuputuskan pulang ke rumah Ayah Bunda di Bekasi dan membatalkan beberapa pekerjaan part time yang sudah kuterima di beberapa tempat. 

Bunga Adenium. Photo by Ari
Bunga Adenium. Photo by Ari

Semarak bunga segera membangkitkan keindahan memori masa lalu. Masuk gerbang rumah, nampak sepi, kuketuk pintu rumah. 

"Bunda, Dita pulang" kataku sembari membuka pelan pintu rumah. Terdengar sahutan dari dalam rumah dan keluar dari kamar. Bunda mendorong kursi roda, ada Ayah duduk di situ. Ayah dan Bunda menyambutku penuh haru. Ayah berusaha menampakkan wajah ceria meski kondisi badan nampak sangat lemah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun