Penurunan populasi kuda Bima disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Tergesernya peran kuda Bima sebagai sarana transportasi oleh kendaraan bermotor yang lebih modern dan praktis.
- Berkurangnya lahan dan pakan yang tersedia untuk kuda Bima akibat pertumbuhan penduduk dan perubahan gaya hidup masyarakat.
- Menurunnya minat generasi muda untuk memelihara kuda Bima karena dianggap tidak menguntungkan dan merepotkan.
- Meningkatnya permintaan kuda Bima untuk dijadikan daging atau bahan baku industri kosmetik dan farmasi, baik dari dalam maupun luar negeri.
- Terjadinya penyakit dan wabah yang menyerang kuda Bima, seperti antraks, tetanus, atau rabies, yang mengakibatkan kematian atau cacat pada kuda Bima.
- Terjadinya persilangan antara kuda Bima dengan kuda luar yang mengurangi kemurnian genetik dan ciri khas kuda Bima.
Kesimpulan
- Kajian etnozoologi kuda Bima adalah kajian yang menarik dan penting untuk memahami hubungan antara manusia dan kuda Bima dalam konteks budaya, sejarah, dan lingkungan.Â
- Kuda Bima memiliki peran penting dalam sejarah, budaya, dan ekonomi masyarakat Bima. Kuda Bima digunakan sebagai alat transportasi, kuda pacuan, upacara adat, dan sumber susu yang kaya akan nutrisi.Â
- Kuda Bima menghadapi berbagai tantangan yang mengancam keberadaannya, seperti penurunan populasi, tergesernya peran, kurangnya minat generasi muda, meningkatnya permintaan daging, penyakit dan wabah, serta persilangan dengan kuda luar.Â
- Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk melindungi, melestarikan, dan mengembangkan kuda Bima sebagai warisan budaya dan keanekaragaman hayati Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!