Mohon tunggu...
Ariani Kartika
Ariani Kartika Mohon Tunggu... Freelancer - Sudah keluar dari pekerjaan 9-5

Suka menulis dan membuat sabun artisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Candi Sari dan Candi Kalasan, Candi Cantik Yang Berpendar Dikala Bulan Purnama

26 Desember 2024   09:16 Diperbarui: 26 Desember 2024   09:16 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Sari ( Dokri penulis)

Candi Kalasan (dokpri penulis)
Candi Kalasan (dokpri penulis)

Kesan pertama saya ketika melihat Candi Kalasan adalah sebuah candi yang solid, tebal dan kokoh. Candi Kalasan memiliki alas yang berukuran 45 X 45 meter dan tinggi 23 m. Candinya berbentuk segiempat sama sisi, dengan muka candi menghadap timur.

Sayang sekali karena kondisi candi tidak memungkinkan untuk dimasuki pengunjung jadi kita hanya bisa melihat dari luar. Candi ini sudah tidak mungkin direnovasi dengan cara membongkar batu penyusun candi satu per satu . Candi ini sudah  disemen oleh pemerintah Belanda pada saat itu. Tujuannya baik yaitu untuk memperkuat candi yang sudah hampir roboh saat itu. Alhasil sistem kuncian batu-batu penyusun candi sudah tidak bisa dibongkar pasang lagi.

Terdapat 4 ruangan  yang mengikuti arah mata angin Timur – Barat dan Utara – Selatan. Masing-masing ruangan dijaga oleh sepasang Makara berbentuk hewan laut dengan mulut terbuka lebar dan didalam mulutnya terdapat hewan singa. Keempat ruangan itu seharusnya diisi dengan arca dewa-dewa Budha, tapi yang kita lihat sekarang hanyalah ruang kosong.

Salah satu keunikan candi ini terdapat Moonstone (batu bulan) di pintu masuk Timur yang diapit oleh Makara. Moonstone ini biasa dijumpai di candi-candi Budha di Srilanka, sebagai pembatas memasuki daerah suci.

 Sisi selatan menyisakan pahatan dan relief paling bagus dan utuh dibandingkan dengan sisi-sisi lainnya. Di bagian tengah terdapat dinding yang menjorok keluar dan terdapat pintu masuk yang sekelilingnya dihiasai pahatan dan relief dekoratif, dan diatasnya terdapat ukiran Kalamakara yang rumit tapi halus pengerjaannya karena kita bisa melihat detail ornamennya.

Disisi kanan dan kiri pintu masuk terdapat relung tempat arca Boddhisatva. Seperti di Candi Sari, relung arca itu juga dijaga oleh Kalamakara, tapi Kalamakara di candi ini lebih unik. Tepat diatas Kalamakara terdapat ukiran berbentuk candi, seakan-akan menjadi mahkota.

Relung arca berlapi Vajralepa di Candi Kalasan (dokpri penulis)
Relung arca berlapi Vajralepa di Candi Kalasan (dokpri penulis)

Karena candi ini dipersembahan untuk Dewi Tara, secara keseluruhan pahatan dan relief  Candi Kalasan lebih banyak detailnya dibandingkan dengan Candi Sari. Relung beserta  arca didalamnya dilapisi dengan Vajralepa yang sudah mengelupas, tapi sisa-sisanya masih bisa dilihat. Bisa dibayangkan  Candi Kalasan ini memancarkan kesan indah, syahdu sekaligus mistis ketika berpendar di malam bulan purnama.

Disekeling kaki candi terdapat beberapa relief Purna Kalasa, yang digambarkan dengan sebuah pot dengan tanaman yang menjulur keluar. Purna Kalasa berasal dari dua kata, purna yang berarti penuh dan kalasa yang berarti wadah air. Purna Kalasa melambangkan kelimpahan, kesuburan dan pencapaian dalam kehidupan.

Sebagai candi Budha, tentu saja Candi Kalasan memiliki banyak stupa. Selain stupa yang terletak dipuncak candi, disekeliling candi terdapat 52 stupa, namun hanya 1 stupa yang berhasil direkonstruksi dengan sempurna. Sisanya tersebar di halaman candi dalam bentuk yang tidak utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun