Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Diagnosis Biasa dengan Edukasi yang Luar Biasa

15 Juli 2022   16:10 Diperbarui: 15 Juli 2022   22:29 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasien sembuh dari Covid-19 (SHUTTERSTOCK/wavebreakmedia) 

Memang harus disadari bahwa benar adanya jika saat pasien datang ke dokter ada hal yang begitu ia cari lebih dari sekedar obat yang seorang dokter resepkan. Karena bisa saja pasien membeli sendiri obat di apotik dan bertanya kepada apoteker apa obat untuk ulu hatinya yang sakit sehingga tidak perlu dokter untuk meresepkannya. 

Edukasi terkait apa saja faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyakitnya, bagaimana pencegahannya, dan hubungan batin antara dokter pasien yang dijalin melalui komunikasi interpersonal efektif yang merupakan nilai plus saat seorang pasien memeriksakan kondisinya kepada seorang dokter. 

Seperti kata dosen saya saat blok mengenai sistem kesehatan di bangku S1 Kedokteran, beliau berkata banyak pasien ternyata tidak datang untuk berobat, namun beberapa hanya ingin didengarkan dan beberapa ingin mengetahui alasan di balik penyakitnya. 

Saya menyadari bahwa saya sebagai seorang dokter junior memiliki pengalaman dalam mendiagnosis alias menentukan penyakit hingga memberikan terapi yang masih begitu dangkal. 

Saya percaya bahwa seorang dokter bertumbuh dengan pengalaman klinis yang kian bertambah semakin harinya. 

Tak lupa seorang dokter harus terus belajar memperbaharui ilmunya untuk menyesuaikan apa yang sehari-hari ia saksikan pada pasien dengan teori pada buku maupun jurnal kedokteran. 

Oleh karena itu, sekali lagi melalui tulisan ini penulis hanya ingin menyampaikan bahwa penulis hanya kebetulan memiliki keberuntungan sesaat sebagai seorang dokter internship untuk dapat melaksanakan praktik pelayanan dokter-pasien yang ideal, seideal teori-teori pada buku mutu pelayanan kesehatan. 

Pemerintah harus menyadari bahwa tugas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan tak dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan sendiri. 

Peran pemerintah untuk menciptakan sistem kesehatan yang optimal dengan salah satunya memastikan rasio dokter dan penduduk di suatu wilayah tercapai dan akhirnya mampu menyeimbangkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan pada sistem kesehatan nasional kita. 

Terakhir, saya ingin mengingatkan saya sendiri dan rekan sejawat dokter sekalian untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan dengan memberikan edukasi yang luar biasa semaksimal yang kita bisa sekalipun di tengah sistem yang tak ideal, demi masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun