pendidikan. Selain tugas pokok dan tugas tambahan, guru mempunyai kewajiban untuk melakukan pengembangan diri sesuai dengan bidang kompetensi mengajarnya. Sehingga guru harus mengikuti kegiatan yang berhubugan dengan pengembangan kompetensi seperti seminar, workshop, diklat, dan kegiatan-kegiatan lain seperti MGMP, rapat dengan kepala sekolah dan Tim Pengembang sekolah.
Guru merupakan salah satu faktor utama bagi keberhasilanBerkaitan dengan kegiatan pengembangan diri tersebut, mau tidak mau guru harus meninggalkan tugas pokok mengajar. Tentu guru tidak boleh beralasan karena ada kegiatan kemudian kelas menjadi kosong dan materi ajar tidak tersampaikan. Guru harus mencari solusi agar pada saat kelas ditinggal, materi ajar tetap bisa tersampaikan sesuai dengan rencana pembelajaran.
Kondisi kelas kosong karena guru ada kegiatan merupakan hal yang selalu  ada dan pemecahan masalahnya masih itu-itu saja, seperti mengandalkan guru piket, siswa diberi tugas merangkum, siswa diberi tugas mengerjakan LKS, dan bahkan masih ada guru yang hanya menyuruh siswa untuk membaca materi selanjutnya. Pemecahan masalah tersebut tidaklah salah, tetapi harus diakui bahwa itu semua membuat siswa bosan dan malas. Seakan-akan kegiatan guru lebih penting dari pada mencerdaskan siswa.
Agar proses pembelajaran tetap berjalan dan materi tersampaikan dengan baik perlu adanya guru pengganti. Apabila guru pengganti digantikan oleh teman sejawat ataupun guru piket sangatlah sulit dilaksanakan karena banyak kendala, antara lain sama-sama mempunyai tanggungjawab sendiri-sendiri, beda bidang keahlian, dan kurangnya jumlah guru. Sebagai langkah untuk mengatasi kendala di atas, siswalah guru pengganti tersebut dengan menggunakan metode T6.
T6 Sebagai Solusi
T6 merupakan model pembelajaran dari siswa untuk siswa. Adapun yang dimaksud dengan Pembelajaran T6 adalah pelaksanaan pembelajarann yang dilakukan dengan (Tentukan) memilih siswa-siswi yang mempunyai kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan lebih dibanding temannya, kemudian di beri tambahan materi secara intensif (Tambahkan). Tanamkan, menanamkan pemahaman pada siswa agar mereka bisa belajar sambil mengajar, sehingga mereka tidak egois dan mau sharing pengetahuan kepada temannya.Â
Tirukan, siswa akan bergantian untuk memerankan sebagai guru pengganti, sehingga mereka mempunyai tanggung jawab yang sama untuk belajar karena mereka akan mengajar teman-temannya juga. Tumbuhkan, dengan belajar sambil mengajar maka siswa dapat mengasah kemampuannya serta mengasuh teman-temannya. Dengan mengasah kemampuan dan mengasuh teman- temannya siswa akan berkembang kedewasaannya. Terakhir adalah Terapkan, yaitu menyampaikan kembali semua kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan kepada teman-temannya yang membutuhkan yaitu pada saat guru berhalangan mengajar.
Langkah Pengimplementasian T6
1. Tentukan :Â
Penentuan materi pelajaran yang dianggap sulit. Tentukan Siswa sebagai Guru Pengganti : Menentukan 5 siswa untuk menjadi guru pengganti (secara bergiliran semua siswa akan menjadi guru pengganti).
2. Tambahkan :Â