Mohon tunggu...
Argil Raras
Argil Raras Mohon Tunggu... Guru - Argil Raras Nandini

Katanya.. Menulis itu diawali dengan merangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan

21 Oktober 2022   21:38 Diperbarui: 21 Oktober 2022   21:42 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru bisa meminta bantuan kepala sekolah atau rekan sejawat untuk melakukan coaching terhadap dirinya. Melalui kegiatan coaching inilah, seseorang akan terbantu mengenali situasi-situasi nyata yang terjadi dalam diri dan lingkungannya. 

Guru akan terbantu dalam menggali fakta-fakta yang ada dalam sebuah dilema yang dihadapi, sehingga bisa memperkuat pertimbangan guru dalam menentukan sebuah pilihan. 

Coaching akan membantu guru menggali potensi atau kemampuan berpikir, yang mungkin tidak ia sadari. 

Dalam perannya, coaching membantu guru mengidentifikasi kondisi nyata, serta menentukan sebuah aksi untuk mengimbangi berbagai fakta, dalam mewujudkan tujuannya. Sehingga, coaching dapat membantu guru berpikir secara mendalam terhadap suatu keputusan, tanpa ada hal yang masih mengganjal dalam pemikiran guru. Hal ini tentu akan membantu keefektifan pengambilan keputusan.

Setiap keputusan yang diambil, membawa dampak dan resiko yang harus dipertanggungjawabkan. Mempertanggungjawabkan keputusan yang diambil inilah yang kemudian menjadi hal sulit pengiring sebuah keputusan. 

Seorang guru tidak bisa serta merta memutuskan atas dasar pemahamannya saja, karena tentulah ini bukan tindakan bijaksana. Pengambilan keputusan akan mungkin menjadi bijaksana, jika seseorang mengenali dan menyadari betul bagaimana dirinya, bagaimana seorang guru mampu mengelola sosial emosionalnya. 

Kemampuan mengelola emosi menjadi penting, ketika seseorang mengalami situasi sulit, terutama dalam pengambilan keputusan dilema etika. 

Pengambilan keputusan membutuhkan tahapan-tahapan yang harus dilalui, dimana salah satunya adalah mengetahui fakta-fakta yang ada. 

Untuk mengetahui berbagai fakta yang ada, tentu diperlukan sebuah kerendahan hati seseorang untuk bisa mendengarkan dan mempertimbangkan pemikiran orang lain, mau mengakui kekuatan orang lain dan berwelas asih terhadap pihak yang terlibat dalam dilema etika tersebut. 

Kemampuan berelasi dan berkomunikasi pun memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang telah diambil, jika menyampaikannya tidak baik, bisa jadi dipandang dan diterima secara buruk oleh orang lain. 

Kompetensi sosial emosional utama yang kemudian menjadi urgensi dalam pengambilan keputusan adalah kompetensi pengalaman keputusan bertanggung jawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun