4. Zuhud
“Tapa ing sak tengahing praja”. Karakter zuhud bentuk riil-nya adalah tetap berlaku di tengah-tengah masyarakat, bersosial, guyub rukun, gotong royong, dan lainnya tapi jiwanya bertapa. Hatinya berdiam untuk tetap merasakan Tuhan. Hatinya tidak larut bergeming tentang duniawi. Saat terlanda musibah, hatinya ingat DiriNya, saat ada yang nggosiphatinya tidak goyah untuk ikut-ikut, saat mendapat pujian hatinya tidak terlarut dalam kebahagiaan, itu adalah karakter zuhud.
5. Uzlah
“Nyingkrih ana ing sak tengahing kalangan”maksudnya adalah karakter mengasingkan diri dari segala sesuatu yang membuat kemurkaan Tuhan, menahan doa, dan menutup pintu hati. Tidak mudah terjerumus dan berpendirian kuat, tapi tidak jumut atau fanatik apalagi beku (keras kepala). Pendidikan harus menyentuh nilai ini, jika tidak akibatnya adalah keadaan sekarang ini. Apakah mata anda tertutup saat melihat berita dalam televisi? Surat kabar?
6. Qonaah dan Istiqomah
Pendidikan juga harus menyentuh nilai qonaah dan istiqomah. Karakter ‘nyegoro’ dan ‘pasti’. Menerima bahwa kenyatannya manusia hidup di dunia dan harus menggarap garapan dunia dengan sebaik-baiknya tapi tidak meninggalkan yang inti, berdzikir disertai menyandar kepada utusan-Nya. Akhirnya tidak sebatas euforia saja.
7. Sabar
Sabar dalam menghadapi ujian. Sabar dalam menjalani hidup. Kenyataan hidup saat ini memang adakalanya berjuang dengan susah payah, tapi tidak menyerah saat gagal, terjatuh, dan menghadapi masalah. Nilai sabar ini harus terwujud dalam sebuah kemasan pendidikan.
8. Tawakkal
Menggantung, bersandar kepada Allah dan utusan-Nya. Keadaan manusia hanya dibedakan dari bersandar atau tidak. Kebaikan yang tidak disertai kebersandaran, tidak akan bernilai apa-apa. Pasrah karena di dunia ini tidak ada yang pasti, yang pasti hanyalah ‘mati’. Mati hanya ada dua, selamat atau tidak selamat. Murid-murid harus dididik supaya memiliki nilai karakter tawakkal, sehingga bekerjanya, belajarnya hanya ditujukan untuk mencapai keselamatan. Karena merasa butuh akan Allah, maka manusia akan mencari keharibaanNya dengan berlaku di dunia sebaik mungkin tapi pasrah kepada Allah.disertai menyadari bahwa diri ini iman (bersandar) kepada utusan-Nya.
9. Kebersamaan