Mohon tunggu...
Muhammad Arif Asy-Syathori
Muhammad Arif Asy-Syathori Mohon Tunggu... Petani Sehat -

Bercita-cita sebagai penulis yang bisa menginspirasi dan memotivasi setiap orang yang membaca buku karyaku, Please visit ; kakakhahu.blogspot.co.id to know about me more!! Mari berteman...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan 2016 Masih Bisa Bergeming?

11 Januari 2016   13:28 Diperbarui: 15 Juli 2016   14:45 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Zuhud

Tapa ing sak tengahing praja”. Karakter zuhud bentuk riil-nya adalah tetap berlaku di tengah-tengah masyarakat, bersosial, guyub rukun, gotong royong, dan lainnya tapi jiwanya bertapa. Hatinya berdiam untuk tetap merasakan Tuhan. Hatinya tidak larut bergeming tentang duniawi. Saat terlanda musibah, hatinya ingat DiriNya, saat ada yang nggosiphatinya tidak goyah untuk ikut-ikut, saat mendapat pujian hatinya tidak terlarut dalam kebahagiaan, itu adalah karakter zuhud.

5. Uzlah

Nyingkrih ana ing sak tengahing kalangan”maksudnya adalah karakter mengasingkan diri dari segala sesuatu yang membuat kemurkaan Tuhan, menahan doa, dan menutup pintu hati. Tidak mudah terjerumus dan berpendirian kuat, tapi tidak jumut atau fanatik apalagi beku (keras kepala). Pendidikan harus menyentuh nilai ini, jika tidak akibatnya adalah keadaan sekarang ini. Apakah mata anda tertutup saat melihat berita dalam televisi? Surat kabar?

6. Qonaah dan Istiqomah

Pendidikan juga harus menyentuh nilai qonaah dan istiqomah. Karakter ‘nyegoro’ dan ‘pasti’. Menerima bahwa kenyatannya manusia hidup di dunia dan harus menggarap garapan dunia dengan sebaik-baiknya tapi tidak meninggalkan yang inti, berdzikir disertai menyandar kepada utusan-Nya. Akhirnya tidak sebatas euforia saja.

7. Sabar

Sabar dalam menghadapi ujian. Sabar dalam menjalani hidup. Kenyataan hidup saat ini memang adakalanya berjuang dengan susah payah, tapi tidak menyerah saat gagal, terjatuh, dan menghadapi masalah. Nilai sabar ini harus terwujud dalam sebuah kemasan pendidikan.

8. Tawakkal

Menggantung, bersandar kepada Allah dan utusan-Nya. Keadaan manusia hanya dibedakan dari bersandar atau tidak. Kebaikan yang tidak disertai kebersandaran, tidak akan bernilai apa-apa. Pasrah karena di dunia ini tidak ada yang pasti, yang pasti hanyalah ‘mati’. Mati hanya ada dua, selamat atau tidak selamat. Murid-murid harus dididik supaya memiliki nilai karakter tawakkal, sehingga bekerjanya, belajarnya hanya ditujukan untuk mencapai keselamatan. Karena merasa butuh akan Allah, maka manusia akan mencari keharibaanNya dengan berlaku di dunia sebaik mungkin tapi pasrah kepada Allah.disertai menyadari bahwa diri ini iman (bersandar) kepada utusan-Nya.

9. Kebersamaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun