Auditorium Unand-pun seketika heboh mendengar brondongan kata-kata Ical pada Yusril. Sementara, di kursi panelis, Yusril terlihat senyum-senyum saja mendengar kata-kata pedas itu.
Setelah Ical menyelesaikan kata-katanya, beberapa anggota Hizbullaah (pemuda Partai Bulan Bintang) tampak bereaksi tak senang karena pendiri sekaligus ketua umum partai mereka diserang sedemikian rupa dalam sebuah forum yang prestisius.
Saya dan beberapa teman kos simpang Anduriang terdiam dan menelan saliva karena tak percaya Ical berhasil membuktikan kata-katanya.
Kami tak tahu pasti, apa sebenarnya yang memotivasi Ical begitu bersemangat mewujudkan tekadnya itu. Apakah memang karena sangat tidak suka dengan Yusril, atau karena janji kami yang akan mentraktirnya bergantian jika dia mampu membuktikan kata-katanya? Entahlah, hahaha ....
Yang jelas, kejadian itu benar-benar menjadi kenangan paling luar biasa bagi saya selama menjadi warga kampus Limau Manih.
Selamat uang tahun ke 65 UNIVERSITAS ANDALAS.
Semoga semboyan "UNTUK KEDJAJAAN BANGSA" terus menginspirasi segenap civitas academica.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H