Malah mungkin sebaliknya, siswa akan belajar menjadi orang yang pemarah karena melihat guru mereka di kelas sering marah-marah, dan menjadi orang yang monoton karena melihat guru mereka juga monoton.
Bahkan untuk mencapai angka 10% hasil dari apa yang mereka dengar akan sulit tercapai, karena mereka jenuh atau bahasa gaulnya "BT" karena mendengar guru mereka hanya menerangkan pelajaran selama 3 jam penuh.
Disinilah penulis menganggap betapa pentingnya sebuah evaluasi bagi seorang guru yang mau maju & memajukan siswanya. "Lho.., kan sudah ada evaluasi dari kepala sekolah?", memang benar bahwa guru juga akan dievaluasi kinerjanya oleh pimpinan, juga mungkin dari teman kerja.
Tapi mari kita lihat dari sudut pandang siswa, mereka juga bisa mengevaluasi seorang gurunya dengan kepolosan mereka. Memang apa yang mereka inginkan tidak sepenuhnya harus dilakukan oleh seorang guru, karena biasanya ada beberapa siswa ingin yang serba enak : "tidak ada ulangan, tidak ada catatan, dll"
Mengapa hal ini penulis ungkapkan, karena pengalaman ini sudah penulis alami sendiri bersama para siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama, sekolah swasta tempat saya mengajar sekarang. Memang terkadang terasa menyakitkan jika dievaluasi atau dikritik oleh orang lain, apalagi kritik yang penuh kepolosan.
Namun di sisi lain hal ini sungguh berguna bagi peningkatan cara mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan & bervariatif. Biasanya, penulis mengadakan evaluasi atau lebih tepatnya dievaluasi oleh para siswa ketika kegiatan belajar mengajar sudah berjalan 1 semester.
Hari pertama belajar, setelah libur panjang, biasanya saya gunakan untuk evaluasi tentang diri & cara mengajar dengan pertanyaan tertulis antara lain: "cara atau sikap saya yang sudah baik dan yang kurang baik, model atau variasi pelajarannya, dan yang terakhir adalah usul atau saran agar nantinya mereka dapat mengerti pelajaran yang saya ajarkan".
Hasilnya sungguh di luar dugaan, ternyata apa yang selama ini saya anggap sudah baik, cara mengajar yang coba dibuat semenarik mungkin (menurut pandangan sendiri), ternyata masih ada kekurangan. Siswa sudah bisa menilai segala tingkah laku saya, mereka juga tahu model belajar yang menarik, dan mereka juga mempunyai banyak saran yang berguna.
Ternyata seorang guru juga harus bisa masuk ke dalam dunia atau cara berpikir remaja atau anak didiknya, mengapa demikian? Karena dengan begitu, seorang guru akan tahu apa yang akan mereka lakukan ketika mempersiapkan bahan dan ketika memberikan pelajaran.