Setelah turun dari wahana Halilintar yang menegangkan. Mereka segera mencari kursi untuk beristirahat dan mengatur napas.
“Gue cari minum dulu ya,” kata Clara.
“Clar, gue mau ngomong dulu sebelum gue pergi.” Kata Ray.
“Pergi?” Clara sebenarnya tidak ingin Ray pergi, kemanapun itu.
“Gue bakal pindah buat ketemu keluarga gue di Tokyo.” Jawab Ray.
“Baguslah.” Clara berbohong.
“Lu beneran mikir kayak gitu?” Tanya Ray sedih.
“Lu kan pernah bilang kalau lu udah kangen banget sama keluarga lu, baguslah kalau lu bisa kesana.” Lagi-lagi, Clara berbohong.
“Gue kira lu bakal sedih karena gue bakal pergi, ternyata ngga, syukurlah. Makasih ya buat semuanya.”
---
Setelah mereka pulang, Clara mengajak Niki untuk makan malam di rumahnya. Mereka tidak banyak bicara selama perjalanan. Niki yang kesal pun akhirnya membuka pembicaraan,
“Ga ada yang lu pengen ngasih tau ke gue, Clar?” Tanya Niki.
“Hah?” Clara bingung.
“Lu suka sama Ray kan? Ngga? Kenapa ga pernah ngasih tau gue?” Niki ingin marah.
“Ngga… Itu sebelum lu datang. Gue udah ngga suka lagi kok sama dia, Nik.” Clara menjelaskan.
“Terus lu pikir gue bakal percaya omongan lu? Lu ngebohongin gue selama ini dan bikin gue jadi kayak orang bodoh,” amarah Niki meluap.
“Ini semua demi lu, Nik. Gue tau seberapa susah lu harus pergi ke Malaysia buat operasi Jantung lu, dan gue juga tahu kalo lu pengen banget buat ketemu sama Ray. Gimana caranya gue bisa ngasih tau lu kalo gue suka sama Ray. Guengga pengen kita jadi ngga temenan hanya karena satu cowok.” Clara berusaha menjelaskan perasaannya selama ini.
“Gue suka sama Ray, tapi kalo gara-gara dia, pertemanan kita rusak, gue bakal ngelepasin dia. Lu ini orang yang paling berarti buat gue. Gue tau lu berusaha ngejaga gue selama gue sakit. Tapi gue ini temen lu, bukan pasien yang harus lu rawat.” Niki menangis lalu meninggalkan Clara
---
Saat masuk sekolah, Niki memberi tahu segalanya ke Ray. Dimulai dari, pernyataan kalau Niki suka sama Ray, sampai ke bagian Clara yang suka sama Ray namun pura-pura demi dirinya.
Niki menceritakan segalanya tentang Clara yang baik hati dan pengertian kepada temannya. Ray yang mendengar hal itu membuatnya ingi bertemu Clara sebelum dia pergi ke Tokyo. Sisa seminggu keberadaan Ray di Bandung, tetapi Clara tidak juga masuk sekolah, karena ayahnya yang tertabrak bus sehingga dia harus menjaga ayahnya di rumah sakit selama beberapa hari.
Hari terakhir Ray di Bandung, dia sudah putus asa dan hilang harapan untuk bertemu dengan Clara. Jadi, Ray tidak masuk sekolah dan memilih untuk mempersiapkan barang-barang yang harus dia bawa ke Tokyo. Di saat yang sama, Clara sudah masuk sekolah. Dia bertemu dengan Niki, tetapi mereka tidak saling menyapa.
Pada saat istirahat, Niki terjatuh dan pingsan. Clara yang melihat Niki pingsan langsung teriak dan segera menggendong Niki untuk dibawa ke UKS. Saat sampai di tangga,