Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pohon Jati dan Pohon Jarak

20 Agustus 2024   13:08 Diperbarui: 20 Agustus 2024   13:10 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunas baru pohon jati untuk penahan longsor tepi sungai. | Dokumen pribadi 

Pohon jarak tidak subur sebagai batas lahan. | Dokumen pribadi 
Pohon jarak tidak subur sebagai batas lahan. | Dokumen pribadi 

Pada masa lalu pohon jarak hanya dimanfaatkan buahnya yang mengandung minyak jarak sebagai obor atau dian untuk penerang.

Karena tidak banyak manfaatnya, pohon jarak tidak dibiarkan tumbuh hingga besar. Begitu tumbuh rimbun maka akan ditebang.

Beberapa hari kemudian setelah ditebang, akan tumbuh tunas baru bahkan potongan dahan akan tumbuh jadi tanaman baru juga.

Ada mitos pada masyarakat tradisional Jawa, pohon jarak ditanam petani di pinggir sawah sebagai pelindung petani jika ada hujan dan halilintar agar terhindar dari sambaran petir.

Caranya dengan menaruh perlengkapan pertanian jauh dari pohon jarak lalu petani duduk di bawah pohon jarak.

Bunga jarak. | Dokumen pribadi 
Bunga jarak. | Dokumen pribadi 

Buah jarak. | Dokumen pribadi 
Buah jarak. | Dokumen pribadi 

Tapi biasanya petani yang telah mengenal tanda-tanda alam seperti angin semilir dan dingin lalu terlihat gumpalan awan hitam merupakan tanda akan hujan. Petani pun segera menghentikan pekerjaannya dan pulang sebelum hujan turun.

0 0 0

Pada masa kini, pohon jati masih banyak dibudidayakan terutama di daerah kering. Misalnya sepanjang pesisir selatan tanah Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun