Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pohon Jati dan Pohon Jarak

20 Agustus 2024   13:08 Diperbarui: 20 Agustus 2024   13:10 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon jarak dengan latar belakang kebun pohon jati. | Dokumen pribadi 

Pohon jati pada umumnya hanya dimanfaatkan batang kayunya. Misalnya untuk kusen, jendela, pintu, lemari, dan meja kursi.

Saat masih hidup ada juga yang memanfaatkan daunnya untuk bungkus atau wadah makanan. Tapi sekarang jarang digunakan dengan alasan bulu daunnya ada debu yang menempel. Bahkan kemungkinan ada bulu ulat atau kotoran serangga.

Setelah pohon jati sudah dianggap tua atau berumur sekitar 25-30 tahun akan ditebang. Dan pangkal pohonnya didongkel untuk ditanami pohon jati baru.

Pangkal jati dimanfaatkan untuk aneka ragam karya seni, seperti patung atau kursi taman.

Bila pangkal jati tidak didongkel maka akan tumbuh dahan baru tetapi diameter dahannya sangat kecil dan tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal selain untuk kayu bakar.

Tunas baru pohon jati untuk penahan longsor tepi sungai. | Dokumen pribadi 
Tunas baru pohon jati untuk penahan longsor tepi sungai. | Dokumen pribadi 

0 0 0

Pohon jarak merupakan tanaman perdu yang banyak tumbuh liar di tepi sungai atau tempat yang basah. 

Pohon jarak biasanya ditanam hanya sebagai batas kepemilikan sebuah lahan. Juga sebagai betek atau tanaman yang digunakan sebagai penahan erosi pada lahan yang miring.

Maka ada jenis pohon jarak yang disebut jarak pagar.

Pohon jarak tidak subur sebagai batas lahan. | Dokumen pribadi 
Pohon jarak tidak subur sebagai batas lahan. | Dokumen pribadi 

Pada masa lalu pohon jarak hanya dimanfaatkan buahnya yang mengandung minyak jarak sebagai obor atau dian untuk penerang.

Karena tidak banyak manfaatnya, pohon jarak tidak dibiarkan tumbuh hingga besar. Begitu tumbuh rimbun maka akan ditebang.

Beberapa hari kemudian setelah ditebang, akan tumbuh tunas baru bahkan potongan dahan akan tumbuh jadi tanaman baru juga.

Ada mitos pada masyarakat tradisional Jawa, pohon jarak ditanam petani di pinggir sawah sebagai pelindung petani jika ada hujan dan halilintar agar terhindar dari sambaran petir.

Caranya dengan menaruh perlengkapan pertanian jauh dari pohon jarak lalu petani duduk di bawah pohon jarak.

Bunga jarak. | Dokumen pribadi 
Bunga jarak. | Dokumen pribadi 

Buah jarak. | Dokumen pribadi 
Buah jarak. | Dokumen pribadi 

Tapi biasanya petani yang telah mengenal tanda-tanda alam seperti angin semilir dan dingin lalu terlihat gumpalan awan hitam merupakan tanda akan hujan. Petani pun segera menghentikan pekerjaannya dan pulang sebelum hujan turun.

0 0 0

Pada masa kini, pohon jati masih banyak dibudidayakan terutama di daerah kering. Misalnya sepanjang pesisir selatan tanah Jawa.

Hal yang cukup unik, kayu jati kualitasnya jauh menurun. Jika untuk perabot rumah mudah lapuk dan dimakan ngengat bahkan rayap.

Kebun jati menyatu dengan kuburan. | Dokumen pribadi 
Kebun jati menyatu dengan kuburan. | Dokumen pribadi 

Pepatah Jawa mengatakan 'wolak-walike jaman'. Jaman telah berubah.

Pohon jati pun banyak ditanam hanya sebagai batas lahan dan penahan longsor. Seperti pohon jarak.

Jika ditebang pun dibiarkan tumbuh tunas baru. 

Tunas baru dari pangkal pohon jati sebagai batas dukuh. | Dokumen pribadi 
Tunas baru dari pangkal pohon jati sebagai batas dukuh. | Dokumen pribadi 

0 0 0

Pepatah Jawa mengatakan: tunggak jati mati, tunggak jarak mratak. Artinya pohon jati tidak akan menumbuhkan tunas baru yang bagus, sebaliknya pohon jarak sekalipun ditebang habis hingga pangkalnya tetap akan menumbuhkan tunas baru yang bagus dari dahan yang dibuang.

Makna dari pepatah ini, seseorang yang mempunyai kedudukan atau kekuasaan tidak akan menurunkan pada anak cucunya. 

Sebaliknya orang kecil atau kaum papa dalam keadaan bagaimana pun susahnya tetap bertahan dan hidup bahkan tumbuh subur.

Kebun jati. | Dokumen pribadi 
Kebun jati. | Dokumen pribadi 

0 0 0

Wolak -walike jaman. Jaman telah berubah atau dipaksakan untuk berubah.

Keturunan penguasa pun bisa tumbuh sebagai penguasa baru. 

Apakah sebagus kayu jati yang telah ditebang atau hanya jadi kayu bakar belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun