Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Remaja Penari dari Imogiri Tampil di Bangsal Srimanganti Kraton Yogyakarta

1 Februari 2023   08:56 Diperbarui: 1 Februari 2023   09:04 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Golek Ayun-ayun di Bangsal Srimanganti, Kraton Yogyakarta| Dokumen pribadi.

Bangsal Srimanganti, Kraton Yogyakarta pada Selasa, 31 Januari 2023 pada jam 10 pagi tetap penuh penonton sekali pun bukan merupakan hari libur. Sekitar 25 orang di antaranya wisatawan mancanegara.

Para penonton tampak begitu terpaku dan terpana pada penampilan para wiyaga atau pemukul gamelan dan suara yang mengalun lembut para wira swara (paduan suara) yang hanya terdiri dari 3 orang perempuan dan 3 orang laki-laki.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi. 
Dokumen pribadi. 

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Penampilan dua remaja putri yang menari Golek Ayun-ayun semakin membuai penonton. Gerakan lembut dan halus penari dengan iringan musik karawitan secara langsung menunjukkan betapa indah anggunnya budaya Nusantara.

Penampilan tari selama lebih kurang 12 menit terasa terlalu cepat berlalu.

Hal yang cukup mengejutkan, dua penari remaja tersebut ternyata masih duduk di bangku SMP dan SMKI.  

Mereka adalah Nabila Saputra yang duduk di bangku SMKI dan Arimby Swastomo yang duduk di kelas 9. Kepiawaian menari didapat dan menurun dari kedua orangtuanya yang juga penari dan wiyaga.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Bersama orangtuanya. | Dokumen pribadi 
Bersama orangtuanya. | Dokumen pribadi 

Para wiyaga, wira swara, dan penari ini berasal dari Pagayuban Condro Rini Muda Laras, Imogiri Bantul. 

Yogyakarta, seperti halnya kota lainnya tidaklah kesulitan untuk mendapat seniman tari dari kalangan muda. 

Ada sanggar, padepokan, SMKI, dan ISI yang terus mencetak seniman.

Sangat membanggakan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memberi kesempatan kepada para pengrawit dan penari untuk tampil menunjukkan keindahan dan keagungan seni tari tradisional Jawa agar tetap lestari.

Rahayu... rahayu... rahayu... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun