Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Antisipasi Kebocoran Rumah dan Gedung dengan Perawatan Berkala

12 Desember 2022   17:54 Diperbarui: 14 Desember 2022   02:45 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah selanjutnya, kami melihat bagian atap secara keseluruhan. Mulai dari genteng, wuwungan, talang, dan juga kuda-kuda.

Hasil pemeriksaan lebih mengejutkan lagi. Kondisi genteng 80% sudah lapuk yang menyebabkan air hujan tidak semuanya mengalir ke talang tetapi terserap genteng lalu merembes ke reng dan usuk lalu menetes ke plafon.

Melihat kondisi genteng. | Dokumen pribadi 
Melihat kondisi genteng. | Dokumen pribadi 

Di ketinggian 26m. | Dokumen pribadi.
Di ketinggian 26m. | Dokumen pribadi.

Wuwungan lapuk. | Dokumen pribadi
Wuwungan lapuk. | Dokumen pribadi

Demikian juga, banyak bagian talang yang lapuk termakan jaman sehingga sebagian air hujan tidak turun lewat talang tetapi merembes ke dalam peluran atau lapisan tembok. Inilah yang menyebabkan tembok menjadi lapuk.

Sebagai bagian sarana prasarana langsung lapor kepada kepala sekolah untuk dilanjutkan kepada yayasan. Mengingat besarnya renovasi di atas 600 juta maka perbaikan ditunda.

Pada 2014 kebocoran semakin agak parah sekali pun tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.

Pertimbangan kerusakan semakin parah dan kemungkinan bisa membahayakan warga sekolah kami mengajukan renovasi lagi. Berdasarkan perhitungan detail beaya membengkak menjadi 975 juta.

Kali ini disetujui dan diminta untuk memeriksa secara teliti. Hasilnya semakin mengejutkan, sekali pun saya bukan arsitek atau konstruktor ternyata dengan mata telanjang bisa melihat keadaan gedung dengan cukup detail. 

Konstruksi kuda-kuda ternyata sedikit bergeser sehingga susunan genteng tidak simetris lagi yang juga menyebabkan bocor dan rembesan di titik-titik tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun