Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Romantika Hidup Bertetangga

1 Desember 2022   13:22 Diperbarui: 1 Desember 2022   18:12 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kita bangun desa, kampung, dukuh ini yang tenang dan damai." Kata seseorang yang kampanye mencalonkan diri menjadi kepala desa di suatu wilayah.

"Hah tenang? Memang desa kita ga tenang? Apa dibuat setenang kuburan..." Seloroh lirih seorang warga penuh keheranan.

"Siapa sih itu?" Tanya seorang warga pada yang lain.

"Embuh... Ga tahu. Katanya orang Kampung Lama dekat perumahan itu." Jawab yang ditanya. 

"Iya, itu tetanggaku. Katanya ia pemborong. Ga pernah keluar rumah." Sahut yang lain.

"Pemborong apa? Kok ga pernah ngajak aku kerja?" Tanya seorang warga yang berprofesi sebagai tukang batu.

"Mana kamu bisa? Hla dia itu pemborong tulisan!" Jawab si tetangga bakal calon kepala desa itu.

"Pemborong tulisan? Maksudnya juru tulis atau penulis?" Tanya tukang batu penasaran.

"Iya penulis... Membuat tulisan papan nama perusahaan, nama jalan, dan nama sekolah." 

"Ya sudah ga usah dipilih. Nanti kampung jadi tenang seperti kuburan..." Kata si tukang batu ngeloyor pergi diikuti beberapa warga perkampungan yang sebenarnya diundang melihat kampanye bakal calon kepala desa.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun